Analisis Kasus
Beserta Solusinya
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu IbuDra. Nadlifah M.Pd
Disunsun oleh:
·
GUNTUR SATRIA JATI ( 11410058 )
Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruaan
2012/2013
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Pelajar SMA Pengedar Ganja Diringkus Di Pasar Minggu
Reporter : Arbi Sumandoyo
Selasa, 12 Juni 2012 21:33:54
Lima pengedar ganja
dan pengoplos minuman keras yang meresahkan masyarakat wilayah Pasar Minggu,
Jakarta Selatan berhasil diamankan pihak Kepolisian Sektor Pasar
Minggu.Penangkapan dilakukan dalam rangka Operasi Nila tahun 2012 yang
dilakukan hingga tanggal 20 Juni nanti.
"Kita amankan 4 orang dengan kasus narkoba dan seorang pengoplos miras," terang Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Adri Desas Puryanto kepada wartawan, Selasa (12/6).
Adri menjelaskan, dari salah satu tersangka yang diamankan adalah pelajar sekolah menengah yang akhirnya diberikan kesempatan bebas bersyarat oleh kepolisian karena tersangka akan menghadapi ujian kenaikan kelas di sekolahnya.
"Operasi Nila berlangsung dari 1 sampai 20 Juni (2012).Sementara, ada empat orang tersangka yang ditahan.Satu dilepas karena masih berstatus pelajar SMA," ujarnya.
Dalam kasus miras polisi mengamankan Sanim dan Megiono yang ditangkap dari daerah Kebagusan.Sementara Mardanih alias Dani, diamankan di Jalan Raya Cilandak KKO. Tersangka Jaja Kuningan, diamankan di Jeruk Purut, Cilandak Timur, karena memiliki miras dan Agus Kusuma, pelajar SMA, diamankan di perlintasan kereta Volvo, Pejaten Timur.
Sanim dan Megiono terjaring saat menjual minuman keras tanpa izin dan melakukan pengoplosan miras jenis Whisky. Dari tangan mereka aparat menyita 16 dus minuman keras jenis Ciu berisi 384 botol, 2 dus jenis bir, 1 dus anggur Orang Tua, 1 drum berisi 22 dus minuman keras berbagai merek. "Kita sita puluhan botol miras dari tangan tersangka," kata kapolres.
Tersangka lain yang juga menjual minuman keras tanpa izin adalah Jaja Kuningan. Dari tangan warga Jeruk Purut itu aparat kepolisian mengamankan 8 botol anggur kolesom dan 3 botol anggur merah di kediamannya.
Sementara dua tersangka lainnya atas nama Mardani aparat mengamankan 1 bungkus kertas coklat yang berisikan daun ganja kering seberat 7,70 gram. Jumlah daun ganja kering yang lebih besar diamankan dari tangan Agus Kusuma.Dari tangannya polisi menyita daun ganja seberat 450 gram."Dari Agus anggota dapatkan ganja seberat 450 gram," pungkasnya.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya para pelaku kini harus mendekam di Mapolsek Pasar Minggu Jakarta Selatan.
"Kita amankan 4 orang dengan kasus narkoba dan seorang pengoplos miras," terang Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Adri Desas Puryanto kepada wartawan, Selasa (12/6).
Adri menjelaskan, dari salah satu tersangka yang diamankan adalah pelajar sekolah menengah yang akhirnya diberikan kesempatan bebas bersyarat oleh kepolisian karena tersangka akan menghadapi ujian kenaikan kelas di sekolahnya.
"Operasi Nila berlangsung dari 1 sampai 20 Juni (2012).Sementara, ada empat orang tersangka yang ditahan.Satu dilepas karena masih berstatus pelajar SMA," ujarnya.
Dalam kasus miras polisi mengamankan Sanim dan Megiono yang ditangkap dari daerah Kebagusan.Sementara Mardanih alias Dani, diamankan di Jalan Raya Cilandak KKO. Tersangka Jaja Kuningan, diamankan di Jeruk Purut, Cilandak Timur, karena memiliki miras dan Agus Kusuma, pelajar SMA, diamankan di perlintasan kereta Volvo, Pejaten Timur.
Sanim dan Megiono terjaring saat menjual minuman keras tanpa izin dan melakukan pengoplosan miras jenis Whisky. Dari tangan mereka aparat menyita 16 dus minuman keras jenis Ciu berisi 384 botol, 2 dus jenis bir, 1 dus anggur Orang Tua, 1 drum berisi 22 dus minuman keras berbagai merek. "Kita sita puluhan botol miras dari tangan tersangka," kata kapolres.
Tersangka lain yang juga menjual minuman keras tanpa izin adalah Jaja Kuningan. Dari tangan warga Jeruk Purut itu aparat kepolisian mengamankan 8 botol anggur kolesom dan 3 botol anggur merah di kediamannya.
Sementara dua tersangka lainnya atas nama Mardani aparat mengamankan 1 bungkus kertas coklat yang berisikan daun ganja kering seberat 7,70 gram. Jumlah daun ganja kering yang lebih besar diamankan dari tangan Agus Kusuma.Dari tangannya polisi menyita daun ganja seberat 450 gram."Dari Agus anggota dapatkan ganja seberat 450 gram," pungkasnya.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya para pelaku kini harus mendekam di Mapolsek Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Ø Analisis Kasus
Dapat
dilihat dari kasus ini bahwa seorang remaja yang masih berstatus pelajar itu
tertangkap tangan sebagai pengedar narkoba.Hal ini bisa dikarenakan karena atas
dasar ekonomi dalam kehidupannya ataupun karena faktor lingkungan. Kalau
dikarenakan masalah ekonomi mungkin dia tidak punya jalan lain selain
melakukannya,yaitu sebagai pengedar narkoba,karena apabila dia tidak bekerja
sebagai pengedar narkoba maka kebutuhan hidupnya tidak akan terpenuhi, sedangkan
jika karena faktor lingkungan mungkin karena hal yang tak sepantasnya seorang
remaja yang notabene masih sebagai pelajar bergaul dengan orang-orang seperti
itu, yaitu bergaul dengan orang yang lebih dewasa dan memberikan hal yang buruk
baginya.Faktor Lingkungan adalah
faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja SMA itu, jika dia
hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka akhlaknya pun akan seperti
itu adanya, sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan
menjadi baik pula.Sehingga hal ini merupakan tanggungjawab orangtuanya untuk
bagaimana selallu mengawasi pergaulan anaknya tersebut.
Ø Solusi
a.
Membentuk Lingkungan Yang Baik ,yaitu lingkungan merupakan faktor terpenting yang
mempengaruhi perilaku manusia, maka untuk menciptakan generasi yang baik, kita
harus menciptakan lingkungan yang baik dengan cara lebih banyak berkumpul dan
bergaul dengan orang-orang yang sholeh, memilih teman dekat dengan sang Khaliq
atau tean yang membimbing kita ke arah yang lebih baik dan masih banyak cara
lain yang bisa kita lakukan.Jika hal ini mampu kita lakukan, maka peluang bagi
remaja atau anak untuk melakukan hal yang negatif akan sedikit berkurang.
b.
Selain itu juga membentuk diri kita sendiri agar selalu bisa
memilih mana teman pergaulan yang pantas untuk kita dan mana yang tidak. Dengan
hal ini bisa meminimalisir adanya kenakalan remaja yang sudah melebihi batas.
c.
Penyuluhan tentang bahasanya narkoba, hal ini dilakukan tidak
hanya oleh guru disekolah, tetapi kan lebih baik lagi apabila polisi ikut
berperan dalam hal ini disamping orang tua juga selalu mengawasi pergaulan
anak-anaknya.
Polisi: 90 Persen Balapan Liar Dilakukan Pelajar
Minggu, 21 Oktober 2012 19:48 WITA |
Kaltim | Dibaca 83 kali
Oleh: Amirullah
Ilustrasi: Balapan Liar (ANTARA Kaltim)
Samarinda (ANTARA Kaltim) - Polresta
Samarinda menyebutkan, sebanyak 90 persen aksi balapan liar di Samarinda,
Kalimantan Timur, dilakukan oleh kalangan pelajar SMP.
"Dari kasus balapan liar yang telah ditangani Polresta Samarinda, hampir 90 persen pelakunya adalah remaja yang masih berstatus sebagai pelajar SMP," ungkap Kepala Satuan Bimmas Polresta Samarinda, Komisaris Musrifin Umar, Minggu.
Peran orang tua dan masyarakat, kata Musrifin Umar, menjadi hal yang paling utama dalam menekan aksi balapan liar di Kota Samarinda.
Selama ini, menurut Musrifin Umar, peran orang tua dan masyarakat dinilai masih minim, mengingat aksi balapan liar masih terus saja berlangsung di sejumlah jalan protokol di Samarinda.
"Selama ini, kami telah berupaya maksimal baik melalui tindakan preventif atau pencegahan melalui penyuluhan di sekolah-sekolah maupun tindakan represif dengan menindak pelaku bahkan para orang tua dan guru mereka juga dipanggil saat pelaku ditangkap namun aksi itu tetap saja terjadi," katanya.
"Jadi, semestinya ada keresahan orang tua jika anaknya belum kembali di rumah pada pukul 21.00 Wita sebab pada jam tersebut sudah bukan lagi saatnya para pelajar berkeliaran di luar rumah.Jadi, kami mengimbau kepada masyarakat khususnya yang memiliki anak usia remaja agar tidak memperbolehkan anaknya keluar rumah pada tengah malam," ungkap Musrifin Umar.
Selain sudah meresahkan masyarakat, lanjut Musrifin Umar, aksi balapan liar juga dapat mengancam keselamatan jiwa para pengguna jalan lainnya.
"Bayangkan, jika anak-anak kita yang menjadi harapan dan tumpuan sebagai generasi muda masih berkeliaran saat tengah malam apalagi melakukan kegiatan yang berbahaya yang tidak hanya mengancam jiwanya tetapi juga membahayakan pengguna jalan lain. Jadi, kondisi ini harus disikapi oleh orang tua dan masyarakat," kata Musrifin Umar.
Satuan Bimmas Polresta Samarinda juga kata dia telah melibatkan FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat) untuk mensosialisasikan gerakan stop balapan liar di kota itu.
"Peran FKPM dalam upaya menghentikan aksi balapan liar juga telah kami lakukan di setiap kelurahan bahkan hingga tingkat RT untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak memperbolehkan anaknya keluar rumah pada tengah malam.Tidak ada alasan, anak-anak apalagi yang masih berstatus pelajar berkeliaran di luar rumah diatas pukul 22.00 Wita," ungkap Musrifin Umar. (*)
"Dari kasus balapan liar yang telah ditangani Polresta Samarinda, hampir 90 persen pelakunya adalah remaja yang masih berstatus sebagai pelajar SMP," ungkap Kepala Satuan Bimmas Polresta Samarinda, Komisaris Musrifin Umar, Minggu.
Peran orang tua dan masyarakat, kata Musrifin Umar, menjadi hal yang paling utama dalam menekan aksi balapan liar di Kota Samarinda.
Selama ini, menurut Musrifin Umar, peran orang tua dan masyarakat dinilai masih minim, mengingat aksi balapan liar masih terus saja berlangsung di sejumlah jalan protokol di Samarinda.
"Selama ini, kami telah berupaya maksimal baik melalui tindakan preventif atau pencegahan melalui penyuluhan di sekolah-sekolah maupun tindakan represif dengan menindak pelaku bahkan para orang tua dan guru mereka juga dipanggil saat pelaku ditangkap namun aksi itu tetap saja terjadi," katanya.
"Jadi, semestinya ada keresahan orang tua jika anaknya belum kembali di rumah pada pukul 21.00 Wita sebab pada jam tersebut sudah bukan lagi saatnya para pelajar berkeliaran di luar rumah.Jadi, kami mengimbau kepada masyarakat khususnya yang memiliki anak usia remaja agar tidak memperbolehkan anaknya keluar rumah pada tengah malam," ungkap Musrifin Umar.
Selain sudah meresahkan masyarakat, lanjut Musrifin Umar, aksi balapan liar juga dapat mengancam keselamatan jiwa para pengguna jalan lainnya.
"Bayangkan, jika anak-anak kita yang menjadi harapan dan tumpuan sebagai generasi muda masih berkeliaran saat tengah malam apalagi melakukan kegiatan yang berbahaya yang tidak hanya mengancam jiwanya tetapi juga membahayakan pengguna jalan lain. Jadi, kondisi ini harus disikapi oleh orang tua dan masyarakat," kata Musrifin Umar.
Satuan Bimmas Polresta Samarinda juga kata dia telah melibatkan FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat) untuk mensosialisasikan gerakan stop balapan liar di kota itu.
"Peran FKPM dalam upaya menghentikan aksi balapan liar juga telah kami lakukan di setiap kelurahan bahkan hingga tingkat RT untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak memperbolehkan anaknya keluar rumah pada tengah malam.Tidak ada alasan, anak-anak apalagi yang masih berstatus pelajar berkeliaran di luar rumah diatas pukul 22.00 Wita," ungkap Musrifin Umar. (*)
Editor: Arief Mujayatno
Ø Analisis
kasus
Seperti yang ada dalam berita di atas bahwa anak-anak SMP
d Samarinada itu adalah sebagian besar dari maraknya balapan liar di jalanan.
Seharusnya pada jam setelah jam9 malam untuk seorang anak SMP tidak berkeliaran
dirumah. Dapat dilihat juga peranan orang tua dalam masalah ini kurang memperhatikan
anaknya sendiri, dan peranannya belum maksimal, malah seakan-akan orang tua
membiarkan kebiasaan balapan liar tersebut.Polisi pun sudah ikut andil dalam
masalah ini dengan menangkap para pelaku dan memanggil orang tuanya, tetapi hal
ini tetap saja terjadi.
Ø Solusi
Pembinaan dalam Keluarga , mempunyai andil dalam membentuk pribadi seorang anak.
Jadi untuk memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan
keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, oleh karena itu mulailah
perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski
dalam gurauan pun jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca doa setiap
melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan
masih banyak hal lagi yang bisa kita lakukan. Memang tidak mudah melakukan dan
membentuk keluarga yang baik tetapi kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan
sabar, jika sabar dan yakin maka semuanya akan sangat bermakna dan memberikan
manfaat bagi perbaikan generasi muda.Orang tua harus lebih keras dalam mengawasi
anaknya agar kenakalan remaja ini tidak selalu berlanjut, misalnya dengan tidak
memperbolehkan keluar rumah dengan mengendarai motor karena anak SMP itu belum
saatnya mengendarai motor karena pastila tidak mempunyai SIM, lebih-lebih
keluar ditengah malam.Karena
polisi dan guru-guru disekolah telah mengerahkan semua kemampuannya untuk
mencegah anak-anak ini melakukan balapan liar dijalanan tetapi tidak ada hasilnya,
jadi peranan dari keluargalah yang sangat amat penting.
Satu Tewas Dalam Tawuran Siswa SMAN 6 Dengan SMAN 70
Senin, 24
September 2012 14:33 WIB | 11550 Views
Jakarta (ANTARA News) - Tawuran pada Senin siang antara siswa SMAN
6 dengan SMAN 70 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, mengakibatkan satu tewas
dan dua luka.
"Korban tewas berinisial AS," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.
Wahyu mengatakan korban AS terkena bacokan senjata tajam pada bagian dada, sedangkan dua orang lainnya terluka pada pada bagian jari tangan dan pelipis yang diduga terkena lemparan batu.
Korban tewas maupun luka dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Jakarta Selatan.
Wahyu menjelaskan awalnya sekitar 15 orang siswa yang diduga berasal dari SMAN 6 Jakarta Selatan, keluar sekolah dan hendak latihan olahraga menuju Tugu Taman.
Kemudian, puluhan siswa SMAN 70 Jakarta Selatan, menyerang murid SMAN 6 dengan menggunakan berbagai peralatan senjata tajam.
Saat ini, petugas Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki kasus tawuran antarsiswa yang kerap terjadi di kawasan Blok M tersebut, termasuk memeriksa beberapa saksi mata yang melihat peristiwa di lokasi kejadian.
(T014)
"Korban tewas berinisial AS," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.
Wahyu mengatakan korban AS terkena bacokan senjata tajam pada bagian dada, sedangkan dua orang lainnya terluka pada pada bagian jari tangan dan pelipis yang diduga terkena lemparan batu.
Korban tewas maupun luka dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Jakarta Selatan.
Wahyu menjelaskan awalnya sekitar 15 orang siswa yang diduga berasal dari SMAN 6 Jakarta Selatan, keluar sekolah dan hendak latihan olahraga menuju Tugu Taman.
Kemudian, puluhan siswa SMAN 70 Jakarta Selatan, menyerang murid SMAN 6 dengan menggunakan berbagai peralatan senjata tajam.
Saat ini, petugas Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki kasus tawuran antarsiswa yang kerap terjadi di kawasan Blok M tersebut, termasuk memeriksa beberapa saksi mata yang melihat peristiwa di lokasi kejadian.
(T014)
Editor: Aditia Maruli
Ø Analisis kasus
Bisa
kita lihat dari kasus tawuran ini melibatkan kedua sekolah yang berdekatan dan
sudah dari dulu memang tidak bisa akur.Pemicu permasalahan dari aksi tawuran
pelajar ini pun sampai sekarang belum bisa diketahui, Cuma bisa dikira-kira
saja dengan alasan balas dendam, mereka seakan membabi buta dengan kekerasannya
dan herannya lagi mereka merasa puas setelah bisa melukai musuhnya itu.
Seharusnya polisi berperan tidak hanya saat terjadi tawuran, tetapi juga
membuat tim yang mengawasi antara sekolah ini. Kalau bisa saya menyalahkan ini
termasuk tanggung jawab dari aparat dan sekolah, bagaimana bisa mereka yang
bersekolah disekolahan elite seperti itu tidak ketahuan membawa senjata tajam itu,
dari hal ini mungkin karena kurangnya penyuluhan dari sekolah dan aparat
kepolisian yang ada.Orang tua tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena kasus ini
masih berada dilingkungan sekolah.
Ø Solusi
1. Diadakan
operasi setiap masuk sekolah, sehingga siswa tidak ada yang membawa senjata
tajam yang nantinya akan digunakan untuk tawuran.
2. Didirikan
pos pengamanan di antara kedua sekolah yang selalu dijaga oleh aparat
kepolisisan tidak hanya dijaga setelah pasca kejadian tawuran.
3.
Pengarahan dan Pembinaan dari Pihak Sekolah .Sekolah
adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk
memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan
remaja lewat kegiatan-kegiatan keagamaan ekstrakurikuler, ko-kurikuler yang ada
di sekolah dan kegiatan positif lainnya.
4. Mengadakan Kegiatan Positif bagi Siswa ,sekolah
merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan remaja. Seorang pendidik/guru tidak hanya mengajar saja melainkan
juga memberi bimbingan dan arahan kepada anak didiknya ke arah yang lebih baik.
Kegiatan siswa juga tidak hanya intrakurikuler saja, melainkan perlu adanya
kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan-kegiatan positif yang ada di sekolah yang
bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan bakat atau potensinya. Sehingga siswa
dapat mengisi waktu yang tersisa dengan efektif dan efisien.
Balap Liar Di Ponorogo, Sejumlah Pelajar SMP Kena Razia
KAMIS, 01 NOVEMBER 2012 21:09
motor balap liar di Ponorogo yang ditangkap
pihak kepolisian
berita-beritadotcom (Ponorogo, Jawa Timur): Warga Ponorogo layak
mengelus dada. Betapa tidak, sejumlah pelajar SMP, terjaring dalam operasi
Balap Liar yang digelar jajaran Polres Ponorogo, Sabtu lalu.
Tak hanya itu, beberapa diantaranya dalam kondisi mabuk
berat, setelah menenggak minuman keras sebelum adu nyali dijalanan. Setelah
mengamankan sedikitnya 25 pembalap liar tersebut, diketahui, mereka merupakan
joki motor khusus yang telah dicun oleh bengkel tertentu. Hal itu, diungkap
Kasar Reskrim Polres Ponorogo, AKP Miserun, kepada wartawan Kamis (1/11/2012)
Perwira itu juga mengatakan, pembalap liar yang rata-rata masih dibawah umur tersebut meruapak joki-joki yang dipersiapkan secara khusus. Bahkan ada, dua motor yang baru saja diturunkan dari sebuah mobil pick up L 300 untuk dicoba lanju kendaraannya. Namun, dapat segera diamankan jajaran polres Ponorogo. “Dua motor yang diamankan merupakan jenis motor balap standar yang telah siap untuk adu kecepatan,” terangnya.
Lebih lanjut AKP Miserun menjelaskan, dari hasil keterangan para pembalap yang diamankan, diduga telah terjadi perang bengkel dalam stelan kendaraan.Para bengkel terebut, diduga ingin menunjukkan jati diri dalam menyetel kendaraan terbaik.Sehingga, diharapkan banyak para pemilik kendaraan mendatangi bengkelnya. “Pelajar yang diamankan merupakan spesialis joki motor dalam kapasitas standat yang telah dicun oleh bengkel tertentu,” tandasnya.
Langkah yang diambil, kendaraan yang diamankan akan ditilang oleh Sat Lantas Polres Ponorogo. Setelah proses selesai, motor tersebut dapat diambil oleh pemiliknya, namun harus melibatkan irang tua, bahkan gurunya akan turut diundang. Harapannya, agar orang tua dan guru mengetahui perilaku para anak dan siswanya dalam menngisi akhir pekan.“Untuk bengkel yang terindikasi digunakan untuk stel bapalan liar, sudah diambil langkah dari wilayah sektor untuk memberikan himbauan khusus,” pungkasnya. (ded)
Perwira itu juga mengatakan, pembalap liar yang rata-rata masih dibawah umur tersebut meruapak joki-joki yang dipersiapkan secara khusus. Bahkan ada, dua motor yang baru saja diturunkan dari sebuah mobil pick up L 300 untuk dicoba lanju kendaraannya. Namun, dapat segera diamankan jajaran polres Ponorogo. “Dua motor yang diamankan merupakan jenis motor balap standar yang telah siap untuk adu kecepatan,” terangnya.
Lebih lanjut AKP Miserun menjelaskan, dari hasil keterangan para pembalap yang diamankan, diduga telah terjadi perang bengkel dalam stelan kendaraan.Para bengkel terebut, diduga ingin menunjukkan jati diri dalam menyetel kendaraan terbaik.Sehingga, diharapkan banyak para pemilik kendaraan mendatangi bengkelnya. “Pelajar yang diamankan merupakan spesialis joki motor dalam kapasitas standat yang telah dicun oleh bengkel tertentu,” tandasnya.
Langkah yang diambil, kendaraan yang diamankan akan ditilang oleh Sat Lantas Polres Ponorogo. Setelah proses selesai, motor tersebut dapat diambil oleh pemiliknya, namun harus melibatkan irang tua, bahkan gurunya akan turut diundang. Harapannya, agar orang tua dan guru mengetahui perilaku para anak dan siswanya dalam menngisi akhir pekan.“Untuk bengkel yang terindikasi digunakan untuk stel bapalan liar, sudah diambil langkah dari wilayah sektor untuk memberikan himbauan khusus,” pungkasnya. (ded)
Ø Analisis kasus
Lagi-lagi
kasus ini terjadi lagi, banyak kasus-kasus balapan liar yang melibatkan remaja
yang masih dibawah umur didalamnya, lebih lagi lebih banyak dilakukan oleh
pelajar SMP. Kembali lagi orang tua kurang dalam mengawasi anak-anaknya
sehingga bisa keluar bebas daari rumah pada jam tengah malam dan adu balap
dijalan raya. Kepolisian telah melakukan berbagai penyuluhan tetapi tetap saja
terjadi, sehingga polisi bertindak dengan cara melakukan razia atau operasi
balap liar untuk mengurangi kasus-kasus ini terjadi lagi. Seharusnya pula orang
tua itu melarang anak-anaknya keluar malam dengan bebas, dan merasa khawatir
kalau anaknya belum ada dirumah.
Ø Solusi
1. Pembinaan
dalam keluarga dengan memberikan bahayanya balap liar dan Anak-anak yang masih
remaja tidak diperbolehkan keluar lebih dari jam9 malam oleh orang tuanya.
2. Meindak secara tegas pelaku kenakalan remaja
dan pihak-pihak yang terkait.Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja
tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat
hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan
melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas
tanpa pandang bulu.
Pelecehaan Seksual Di Sekolah Meningkat
|
||
|
Ø Analisis kasus
Sekarang ini memang telah banyak kasus
pelecehan seksual disekolah, hal ini bisa terjadi karena adanya dampak negative
dari kemajuan teekhnologi sekarang ini yang bisa mengakses tentang pornografi
yang membuat remaja sekarang ini terkesan berperilaku semena-mena terlebih
kepada teman lawan jenisnya dengan melakukan pelecehan seksual.Karena menonton
hal-hal yang tidak mendidik itulah membuat anank-anak yang belum cukup umur
melakukan tindakan seperti ini, bahwa di sekolah dasar pun itu pernah
terjadi.Orang tua juga harus ikut andil dalam mengatasi maslah seperti ini
bukan hanya sekolah yang dimana kejadian ini sering terjadi.
Ø Solusi
a.
Akses untuk situs-situs pornografi harusnya ditutup agar tidak bisa
dibuka oleh anank-anak yang belum cukup umur. Sehingga dapat mengurangi
kejadian yang seperti ini.
b.
Dilakukannya penyuluhan dari sekolah tentang seks sehingga remaja bisa
menempatkan pengetahuan seks yang seperti apa yang boleh mereka tau, Karena
pada umur-umur ini sedang berlansung proses belajar.
c.
Penanaman Nilai-nilai Moral dan Agama Sejak Dini .Nilai-nilai
moral dan agama perlu ditanamkan sejak dini, karena sangat bermanfaat untuk
perkembangan kondisi fisik dan psikis anak. Dengan penanaman nilai-nilai moral
dan bimbingan agama yang baik kepada anak sejak dini diharapkan agar nantinya
perilaku seorang anak hingga sampai dewasa tidak menyimpang dari ajaran Allah
SWT dan nilai-nilai/norma-norma yang ada dalam masyarakat. Pihak yang berperan
penting di sini adalah orang tua atau keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar