Minggu, 04 Januari 2015

Tugas UTS Psikologi Perkembangan Analisis Kasus Beserta Solusinya



Analisis Kasus Beserta Solusinya
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu IbuDra. Nadlifah M.Pd



logo-uin-suka-baru-warna.jpg
 










Disunsun oleh:

·                 GUNTUR SATRIA JATI                   ( 11410058 )





Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruaan
2012/2013
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta



Pelajar SMA Pengedar Ganja Diringkus Di Pasar Minggu
Reporter : Arbi Sumandoyo
Selasa, 12 Juni 2012 21:33:54
Pelajar SMA pengedar ganja diringkus di Pasar Minggu

Lima pengedar ganja dan pengoplos minuman keras yang meresahkan masyarakat wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan berhasil diamankan pihak Kepolisian Sektor Pasar Minggu.Penangkapan dilakukan dalam rangka Operasi Nila tahun 2012 yang dilakukan hingga tanggal 20 Juni nanti.

"Kita amankan 4 orang dengan kasus narkoba dan seorang pengoplos miras," terang Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Adri Desas Puryanto kepada wartawan, Selasa (12/6).

Adri menjelaskan, dari salah satu tersangka yang diamankan adalah pelajar sekolah menengah yang akhirnya diberikan kesempatan bebas bersyarat oleh kepolisian karena tersangka akan menghadapi ujian kenaikan kelas di sekolahnya.

"Operasi Nila berlangsung dari 1 sampai 20 Juni (2012).Sementara, ada empat orang tersangka yang ditahan.Satu dilepas karena masih berstatus pelajar SMA," ujarnya.

Dalam kasus miras polisi mengamankan Sanim dan Megiono yang ditangkap dari daerah Kebagusan.Sementara Mardanih alias Dani, diamankan di Jalan Raya Cilandak KKO. Tersangka Jaja Kuningan, diamankan di Jeruk Purut, Cilandak Timur, karena memiliki miras dan Agus Kusuma, pelajar SMA, diamankan di perlintasan kereta Volvo, Pejaten Timur.

Sanim dan Megiono terjaring saat menjual minuman keras tanpa izin dan melakukan pengoplosan miras jenis Whisky. Dari tangan mereka aparat menyita 16 dus minuman keras jenis Ciu berisi 384 botol, 2 dus jenis bir, 1 dus anggur Orang Tua, 1 drum berisi 22 dus minuman keras berbagai merek. "Kita sita puluhan botol miras dari tangan tersangka," kata kapolres.

Tersangka lain yang juga menjual minuman keras tanpa izin adalah Jaja Kuningan. Dari tangan warga Jeruk Purut itu aparat kepolisian mengamankan 8 botol anggur kolesom dan 3 botol anggur merah di kediamannya.

Sementara dua tersangka lainnya atas nama Mardani aparat mengamankan 1 bungkus kertas coklat yang berisikan daun ganja kering seberat 7,70 gram. Jumlah daun ganja kering yang lebih besar diamankan dari tangan Agus Kusuma.Dari tangannya polisi menyita daun ganja seberat 450 gram."Dari Agus anggota dapatkan ganja seberat 450 gram," pungkasnya.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya para pelaku kini harus mendekam di Mapolsek Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Ø  Analisis Kasus
Dapat dilihat dari kasus ini bahwa seorang remaja yang masih berstatus pelajar itu tertangkap tangan sebagai pengedar narkoba.Hal ini bisa dikarenakan karena atas dasar ekonomi dalam kehidupannya ataupun karena faktor lingkungan. Kalau dikarenakan masalah ekonomi mungkin dia tidak punya jalan lain selain melakukannya,yaitu sebagai pengedar narkoba,karena apabila dia tidak bekerja sebagai pengedar narkoba maka kebutuhan hidupnya tidak akan terpenuhi, sedangkan jika karena faktor lingkungan mungkin karena hal yang tak sepantasnya seorang remaja yang notabene masih sebagai pelajar bergaul dengan orang-orang seperti itu, yaitu bergaul dengan orang yang lebih dewasa dan memberikan hal yang buruk baginya.Faktor Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja SMA itu, jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka akhlaknya pun akan seperti itu adanya, sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.Sehingga hal ini merupakan tanggungjawab orangtuanya untuk bagaimana selallu mengawasi pergaulan anaknya tersebut.
Ø  Solusi
a.       Membentuk Lingkungan Yang Baik ,yaitu  lingkungan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi perilaku manusia, maka untuk menciptakan generasi yang baik, kita harus menciptakan lingkungan yang baik dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholeh, memilih teman dekat dengan sang Khaliq atau tean yang membimbing kita ke arah yang lebih baik dan masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan.Jika hal ini mampu kita lakukan, maka peluang bagi remaja atau anak untuk melakukan hal yang negatif akan sedikit berkurang.
b.      Selain itu juga membentuk diri kita sendiri agar selalu bisa memilih mana teman pergaulan yang pantas untuk kita dan mana yang tidak. Dengan hal ini bisa meminimalisir adanya kenakalan remaja yang sudah melebihi batas.
c.       Penyuluhan tentang bahasanya narkoba, hal ini dilakukan tidak hanya oleh guru disekolah, tetapi kan lebih baik lagi apabila polisi ikut berperan dalam hal ini disamping orang tua juga selalu mengawasi pergaulan anak-anaknya.

Polisi: 90 Persen Balapan Liar Dilakukan Pelajar

Minggu, 21 Oktober 2012 19:48 WITA | Kaltim | Dibaca 83 kali

Oleh: Amirullah

Polisi: 90 Persen Balapan Liar Dilakukan Pelajar
Ilustrasi: Balapan Liar (ANTARA Kaltim)
Samarinda (ANTARA Kaltim) - Polresta Samarinda menyebutkan, sebanyak 90 persen aksi balapan liar di Samarinda, Kalimantan Timur, dilakukan oleh kalangan pelajar SMP.

"Dari kasus balapan liar yang telah ditangani Polresta Samarinda, hampir 90 persen pelakunya adalah remaja yang masih berstatus sebagai pelajar SMP," ungkap Kepala Satuan Bimmas Polresta Samarinda, Komisaris Musrifin Umar, Minggu.

Peran orang tua dan masyarakat, kata Musrifin Umar, menjadi hal yang paling utama dalam menekan aksi balapan liar di Kota Samarinda.

Selama ini, menurut Musrifin Umar, peran orang tua dan masyarakat dinilai masih minim, mengingat aksi balapan liar masih terus saja berlangsung di sejumlah jalan protokol di Samarinda.

"Selama ini, kami telah berupaya maksimal baik melalui tindakan preventif atau pencegahan melalui penyuluhan di sekolah-sekolah maupun tindakan represif dengan menindak pelaku bahkan para orang tua dan guru mereka juga dipanggil saat pelaku ditangkap namun aksi itu tetap saja terjadi," katanya.

"Jadi, semestinya ada keresahan orang tua jika anaknya belum kembali di rumah pada pukul 21.00 Wita sebab pada jam tersebut sudah bukan lagi saatnya para pelajar berkeliaran di luar rumah.Jadi, kami mengimbau kepada masyarakat khususnya yang memiliki anak usia remaja agar tidak memperbolehkan anaknya keluar rumah pada tengah malam," ungkap Musrifin Umar.

Selain sudah meresahkan masyarakat, lanjut Musrifin Umar, aksi balapan liar juga dapat mengancam keselamatan jiwa para pengguna jalan lainnya.

"Bayangkan, jika anak-anak kita yang menjadi harapan dan tumpuan sebagai generasi muda masih berkeliaran saat tengah malam apalagi melakukan kegiatan yang berbahaya yang tidak hanya mengancam jiwanya tetapi juga membahayakan pengguna jalan lain. Jadi, kondisi ini harus disikapi oleh orang tua dan masyarakat," kata Musrifin Umar.

Satuan Bimmas Polresta Samarinda juga kata dia telah melibatkan FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat) untuk mensosialisasikan gerakan stop balapan liar di kota itu.

"Peran FKPM dalam upaya menghentikan aksi balapan liar juga telah kami lakukan di setiap kelurahan bahkan hingga tingkat RT untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak memperbolehkan anaknya keluar rumah pada tengah malam.Tidak ada alasan, anak-anak apalagi yang masih berstatus pelajar berkeliaran di luar rumah diatas pukul 22.00 Wita," ungkap Musrifin Umar. (*)


Editor: Arief Mujayatno

Ø  Analisis kasus
Seperti yang ada dalam berita di atas bahwa anak-anak SMP d Samarinada itu adalah sebagian besar dari maraknya balapan liar di jalanan. Seharusnya pada jam setelah jam9 malam untuk seorang anak SMP tidak berkeliaran dirumah. Dapat dilihat juga peranan orang tua dalam masalah ini kurang memperhatikan anaknya sendiri, dan peranannya belum maksimal, malah seakan-akan orang tua membiarkan kebiasaan balapan liar tersebut.Polisi pun sudah ikut andil dalam masalah ini dengan menangkap para pelaku dan memanggil orang tuanya, tetapi hal ini tetap saja terjadi.



Ø  Solusi
Pembinaan dalam Keluarga , mempunyai andil dalam membentuk pribadi seorang anak. Jadi untuk memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, oleh karena itu mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan pun jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa kita lakukan. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar, jika sabar dan yakin maka semuanya akan sangat bermakna dan memberikan manfaat bagi perbaikan generasi muda.Orang tua harus lebih keras dalam mengawasi anaknya agar kenakalan remaja ini tidak selalu berlanjut, misalnya dengan tidak memperbolehkan keluar rumah dengan mengendarai motor karena anak SMP itu belum saatnya mengendarai motor karena pastila tidak mempunyai SIM, lebih-lebih keluar ditengah malam.Karena polisi dan guru-guru disekolah telah mengerahkan semua kemampuannya untuk mencegah anak-anak ini melakukan balapan liar dijalanan tetapi tidak ada hasilnya, jadi peranan dari keluargalah yang sangat amat penting.

Satu Tewas Dalam Tawuran Siswa SMAN 6 Dengan SMAN 70

Senin, 24 September 2012 14:33 WIB | 11550 Views
http://img.antaranews.com/new/2012/09/small/20120924tawuran_bulungan.jpg
Aksi tawuran pelajar di Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan, 24 September 2012. (TMC Polda Metro Jaya)
Jakarta (ANTARA News) - Tawuran pada Senin siang antara siswa SMAN 6 dengan SMAN 70 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, mengakibatkan satu tewas dan dua luka.

"Korban tewas berinisial AS," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.

Wahyu mengatakan korban AS terkena bacokan senjata tajam pada bagian dada, sedangkan dua orang lainnya terluka pada pada bagian jari tangan dan pelipis yang diduga terkena lemparan batu.

Korban tewas maupun luka dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Jakarta Selatan.

Wahyu menjelaskan awalnya sekitar 15 orang siswa yang diduga berasal dari SMAN 6 Jakarta Selatan, keluar sekolah dan hendak latihan olahraga menuju Tugu Taman.

Kemudian, puluhan siswa SMAN 70 Jakarta Selatan, menyerang murid SMAN 6 dengan menggunakan berbagai peralatan senjata tajam.

Saat ini, petugas Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki kasus tawuran antarsiswa yang kerap terjadi di kawasan Blok M tersebut, termasuk memeriksa beberapa saksi mata yang melihat peristiwa di lokasi kejadian.

(T014)
Editor: Aditia Maruli

Ø  Analisis kasus
Bisa kita lihat dari kasus tawuran ini melibatkan kedua sekolah yang berdekatan dan sudah dari dulu memang tidak bisa akur.Pemicu permasalahan dari aksi tawuran pelajar ini pun sampai sekarang belum bisa diketahui, Cuma bisa dikira-kira saja dengan alasan balas dendam, mereka seakan membabi buta dengan kekerasannya dan herannya lagi mereka merasa puas setelah bisa melukai musuhnya itu. Seharusnya polisi berperan tidak hanya saat terjadi tawuran, tetapi juga membuat tim yang mengawasi antara sekolah ini. Kalau bisa saya menyalahkan ini termasuk tanggung jawab dari aparat dan sekolah, bagaimana bisa mereka yang bersekolah disekolahan elite seperti itu tidak ketahuan membawa senjata tajam itu, dari hal ini mungkin karena kurangnya penyuluhan dari sekolah dan aparat kepolisian yang ada.Orang tua tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena kasus ini masih berada dilingkungan sekolah.
Ø  Solusi
1.      Diadakan operasi setiap masuk sekolah, sehingga siswa tidak ada yang membawa senjata tajam yang nantinya akan digunakan untuk tawuran.
2.      Didirikan pos pengamanan di antara kedua sekolah yang selalu dijaga oleh aparat kepolisisan tidak hanya dijaga setelah pasca kejadian tawuran.
3.      Pengarahan dan Pembinaan dari Pihak Sekolah .Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja lewat kegiatan-kegiatan keagamaan ekstrakurikuler, ko-kurikuler yang ada di sekolah dan kegiatan positif lainnya.
4.      Mengadakan Kegiatan Positif bagi Siswa ,sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Seorang pendidik/guru tidak hanya mengajar saja melainkan juga memberi bimbingan dan arahan kepada anak didiknya ke arah yang lebih baik. Kegiatan siswa juga tidak hanya intrakurikuler saja, melainkan perlu adanya kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan-kegiatan positif yang ada di sekolah yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan bakat atau potensinya. Sehingga siswa dapat mengisi waktu yang tersisa dengan efektif dan efisien.


http://id.effectivemeasure.net/emnb_18_30404.gif

Balap Liar Di Ponorogo, Sejumlah Pelajar SMP Kena Razia

KAMIS, 01 NOVEMBER 2012 21:09
http://www.berita2.com/images/stories/motor%20balap%20liar%20di%20ponorogo.jpg
motor balap liar di Ponorogo yang ditangkap pihak kepolisian
berita-beritadotcom (Ponorogo, Jawa Timur): Warga Ponorogo layak mengelus dada. Betapa tidak, sejumlah pelajar SMP, terjaring dalam operasi Balap Liar yang digelar jajaran Polres Ponorogo, Sabtu lalu.
Tak hanya itu, beberapa diantaranya dalam kondisi mabuk berat, setelah menenggak minuman keras sebelum adu nyali dijalanan. Setelah mengamankan sedikitnya 25 pembalap liar tersebut, diketahui, mereka merupakan joki motor khusus yang telah dicun oleh bengkel tertentu. Hal itu, diungkap Kasar Reskrim Polres Ponorogo, AKP Miserun, kepada wartawan Kamis (1/11/2012)

Perwira itu juga mengatakan, pembalap liar yang rata-rata masih dibawah umur tersebut meruapak joki-joki yang dipersiapkan secara khusus. Bahkan ada, dua motor yang baru saja diturunkan dari sebuah mobil pick up L 300 untuk dicoba lanju kendaraannya. Namun, dapat segera diamankan jajaran polres Ponorogo. “Dua motor yang diamankan merupakan jenis motor balap standar yang telah siap untuk adu kecepatan,” terangnya.

Lebih lanjut AKP Miserun menjelaskan, dari hasil keterangan para pembalap yang diamankan, diduga telah terjadi perang bengkel dalam stelan kendaraan.Para bengkel terebut, diduga ingin menunjukkan jati diri dalam menyetel kendaraan terbaik.Sehingga, diharapkan banyak para pemilik kendaraan mendatangi bengkelnya. “Pelajar yang diamankan merupakan spesialis joki motor dalam kapasitas standat yang telah dicun oleh bengkel tertentu,” tandasnya.

Langkah yang diambil, kendaraan yang diamankan akan ditilang oleh Sat Lantas Polres Ponorogo. Setelah proses selesai, motor tersebut dapat diambil oleh pemiliknya, namun harus melibatkan irang tua, bahkan gurunya akan turut diundang. Harapannya, agar orang tua dan guru mengetahui perilaku para anak dan siswanya dalam menngisi akhir pekan.“Untuk bengkel yang terindikasi digunakan untuk stel bapalan liar, sudah diambil langkah dari wilayah sektor untuk memberikan himbauan khusus,” pungkasnya. (ded)
Ø  Analisis kasus
Lagi-lagi kasus ini terjadi lagi, banyak kasus-kasus balapan liar yang melibatkan remaja yang masih dibawah umur didalamnya, lebih lagi lebih banyak dilakukan oleh pelajar SMP. Kembali lagi orang tua kurang dalam mengawasi anak-anaknya sehingga bisa keluar bebas daari rumah pada jam tengah malam dan adu balap dijalan raya. Kepolisian telah melakukan berbagai penyuluhan tetapi tetap saja terjadi, sehingga polisi bertindak dengan cara melakukan razia atau operasi balap liar untuk mengurangi kasus-kasus ini terjadi lagi. Seharusnya pula orang tua itu melarang anak-anaknya keluar malam dengan bebas, dan merasa khawatir kalau anaknya belum ada dirumah.


Ø  Solusi
1.      Pembinaan dalam keluarga dengan memberikan bahayanya balap liar dan Anak-anak yang masih remaja tidak diperbolehkan keluar lebih dari jam9 malam oleh orang tuanya.
2.      Meindak secara tegas pelaku kenakalan remaja dan pihak-pihak yang terkait.Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.

Pelecehaan Seksual Di Sekolah Meningkat
24 Oktober 2012 - 09.20 WIB

http://www.dumaipos.com/gfx/berita/leceh.jpg
SIAK(DP)— Pendidikan anak dalam usia sekolah memang sangat membutuhkan pengawasan yang cukup tinggi. Apalagi dalam kondisi saat ini persaingan teknologi yang canggih terus mengalami adanya peningkatan. Ini tidak terlepas dengan persaingan teknologi yang juga memberi dampak negatif, sehingga akan sangat mudah untuk di serap oleh para siswa di sekolah yang notabenenya mereka masih dalam usia belajar. Tidak jarang melalui media internet, para siswa sekolah juga menjadi korban karena adaya tayangan yang tidak mendidik anak-anak sekolah. Karena itu, dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh KPAID Kabupaten Siak dan pengecekan di lapangan banyak ditemukan kasus pelecehan seksual yang terjadi di tingkat sekolah.

‘’Oleh karena itu, kondisi ini membutuhkan adanya bimbingan dari semua pihak guna mengatasi terjadinya pelecehan seksual melalui bimbingan moral dan nilai-nilai agama,’’ kata Ketua KPAID Kabupaten Siak, H Safwan Saleh Shi kepada wartawan, Selasa (23/10).
Menurutnya, memang tidak bisa dipungkiri dengan tingginya persaingan terhadap perkembangan teknologi akan mempunyai dampak baik positif maupun negatif. Terhadap dampak negatif ini akan sangat merugikan bagi generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah, dan tidak sedikit mereka mejadi korban terhadap pelecehan seksual.
‘’Untuk mengatasi ini perlu dilakukan adanya pembinaan moral dari semua pihak, baik melalui bimbingan keagamaan ataupun bentuk lain yang dapat mengtasai masalah terjadinya pelecehan seksual apalagi di lingkungan sekolah sendiri. Sebab untuk mengatasi masalah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pihak sekolah saja, akan tetapi orang tua dan lingkungan masyarakat di sekitar juga harus ikut andil dalam mengatasi masalah ini,’’ tukasnya.
Oleh karena itu, KPAID Kabupaten Siak merasa berkepentingan untuk memberikan imbauan ini kepada seluruh masyarakat agar betrsama sama ikut andil dalam mengatasi masalah problem sosial yang sangat erat kaitanya dengan masa depan generasi dimasa depan.(kin) 


Ø  Analisis kasus
Sekarang ini memang telah banyak kasus pelecehan seksual disekolah, hal ini bisa terjadi karena adanya dampak negative dari kemajuan teekhnologi sekarang ini yang bisa mengakses tentang pornografi yang membuat remaja sekarang ini terkesan berperilaku semena-mena terlebih kepada teman lawan jenisnya dengan melakukan pelecehan seksual.Karena menonton hal-hal yang tidak mendidik itulah membuat anank-anak yang belum cukup umur melakukan tindakan seperti ini, bahwa di sekolah dasar pun itu pernah terjadi.Orang tua juga harus ikut andil dalam mengatasi maslah seperti ini bukan hanya sekolah yang dimana kejadian ini sering terjadi.

Ø  Solusi
a.       Akses untuk situs-situs pornografi harusnya ditutup agar tidak bisa dibuka oleh anank-anak yang belum cukup umur. Sehingga dapat mengurangi kejadian yang seperti ini.
b.      Dilakukannya penyuluhan dari sekolah tentang seks sehingga remaja bisa menempatkan pengetahuan seks yang seperti apa yang boleh mereka tau, Karena pada umur-umur ini sedang berlansung proses belajar.
c.       Penanaman Nilai-nilai Moral dan Agama Sejak Dini .Nilai-nilai moral dan agama perlu ditanamkan sejak dini, karena sangat bermanfaat untuk perkembangan kondisi fisik dan psikis anak. Dengan penanaman nilai-nilai moral dan bimbingan agama yang baik kepada anak sejak dini diharapkan agar nantinya perilaku seorang anak hingga sampai dewasa tidak menyimpang dari ajaran Allah SWT dan nilai-nilai/norma-norma yang ada dalam masyarakat. Pihak yang berperan penting di sini adalah orang tua atau keluarga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar