MAKALAH
KHAT KALIGRAFI
“LAILAHAILLALLAH
MUHAMMAD RASULLULLAH”
Dosen
Pengampu : Bp.
Supantono M. Hum,
Disusun
oleh :
Guntur
Satria Jati (11410058)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin
segala puji bagi Allah tuhan semesta alam. Dzat yang menciptakan manusia dengan
penciptaan yang sebaik-baiknya, serta menyempurnakan dengan akal dan membimbing
dengan menurunkan para utusan pilihan-Nya. Serta yang telah memberikan petunjuk
dan pertolongan-Nya melalui nikmat iman dan islam kepada kita semua.
Sholawat
serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,
keluarga serta para sahabat yang telah memberikan petunjuk bagi manusia
sehingga bisa menuju jalan yang terang benderang yaitu Agama yang kita cintai
ini (islam).
Rasa
syukur ini saya haturkan kepada Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan
hidayah baik berupa iman dan nikmat kesabaran sehingga bisa menyelesaikan
makalah ini dari awal hingga akhir, saya juga mengucapkan terimakasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Budaya dan Seni dalam
Islam Bapak Supantono M. Hum.
Saya
hanya dapat berdo’a semoga amal kebaikan kita semua mendapatkan balasan yang
berlipat ganda dari Allah SWT. Dengan penuh kesadaran diri saya menyadari bahwa
dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, kritik dan saran sangat
saya harapkan. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaaat bagi saya
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 21 Juni 2013
Penulis
BAB IIPENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Arti
seutuhnya kata kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk
huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya menjadi sebuah tulisan
yang tersusun. Atau apa-apa yang ditulis di atas garis-garis sebagaimana
menulisnya dan membentuknya mana yang tidak perlu ditulis, mengubah ejaan yang
perlu diubah dan menentukan cara bagaimana untuk mengubahnya.[1]
Kaligrafi merupakan
salah satu jenis karya seni rupa yang menekankan keindahan yang terdapat pada
bentuk-bentuk huruf yang telah dimodifikasi atau digayakan sehingga mempunyai
nilai estetika. Keindahan bentuk ini mempunyai pengertian yang umum, artinya
bentuk huruf tersebut tidak hanya berlaku untuk huruf-huruf tertentu atau asal
dari jenis huruf tertentu. Salah satu contoh, misalnya kaligrafi tidak hanya
berlaku untuk bentuk atau jenis huruf Arab (Hijaiyyah) saja, tetapi dapat juga
berlaku untuk jenis-jenis huruf yang lain. Sehingga kata kaligrafi berlaku
untuk umum, keindahan hurufnya bersifat umum, universal dan global. Kaligrafi
tidak hanya untuk mengungkapkan secara visual ayat atau surat-surat yang ada di
Al Quran dan Al Hadits saja, tetapi juga bisa untuk mengungkapkan kalimat-kalimat
sastra yang berbentuk huruf Latin, huruf China, huruf Jepang, huruf India,
huruf Sansekerta maupun huruf Jawa.
Ada berbagai macam khat
salah satunya yaitu khat diwani. Khat Diwani
merupakan salah satu jenis khat yang dicipta oleh penulis khat pada zaman pemerintahan
Kerajaan ‘Uthmaniyah. Ibrahim Munif adalah orang yang mencipta kaedah dan
menentukan ukuran tulisan khat Diwani. Khat Diwani dikenali secara rasmi
selepas negeri Qostantinopal ditawan oleh Sultan ‘Uthmaniyah, Muhammad al-Fatih
pada tahun 857 Hijrah.
Saya mengambil ayat syahadat yang
berbunyi Lailahaillahu Muhammad Rasulullah dalam karya kaligrafi yang saya
buat. Syahadat
adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam. Syahadat ibarat ruh,
sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati jika ruh
tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat adalah sebuah perkara yang
menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah, mengapa Syahadat ini menjadi salah
satu bagian yang primer bagi umat islam.
BAB IIISI
A. Pembahasan
Karya
Saya memilih khat
diwani dalam karya kaligrafi ini. Khat Diwani
merupakan salah satu jenis khat yang dicipta oleh penulis khat pada zaman
pemerintahan Kerajaan ‘Uthmaniyah. Ibrahim Munif adalah orang yang mencipta
kaedah dan menentukan ukuran tulisan khat Diwani. Khat Diwani dikenali secara
rasmi selepas negeri Qostantinopal ditawan oleh Sultan ‘Uthmaniyah, Muhammad
al-Fatih pada tahun 857 Hijrah.
Khat Diwani
digunakan sebagai tulisan rasmi di jabatan-jabatan kerajaan. Seterusnya,
tulisan ini mula berkembang ke segenap lapisan masyarakat. Kebiasannya tulisan
khat Diwani ini digunakan untuk menulis semua pekeliling pentadbiran, keputusan
kerajaan serta surat menyurat rasmi dan pada masa sekarang ianya digunakan
untuk menulis watikah, sijil dan untuk hiasan.
Khat Diwani
terbahagi kepada 2 jenis iaitu Diwani
biasa dan Diwani Mutarabit
(bercantum). Akan tetapi, khat Diwani
biasa yang banyak digunakan dan diamalkan oleh penulis-penulis khat
terkenal berbanding khat Diwani Mutarabit.
Asas bentuk bagi kedua-dua jenis khat Diwani ini adalah berbentuk bulat dan
melengkung. Ianya ditulis dengan cara yang lembut dan mudah dibentuk mengikut
kehendak penulis.
Keistimewaan khat Diwani dapat
dilihat pada kesenian bentuk hurufnya yang melengkung dan memerlukan kemahiran
penulis khat itu menulisnya dengan lembut dan menepati kaedah. Hashim Muhammad
al-Baghdadi dan Syed Ibrahim merupakan antara penulis khat yang terkenal dengan
khat Diwani.
Ayat dalam karya kaligrafi ini yaitu kalimat
syahadat. Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah kata yang asing lagi di telinga
manusia. Syahadat adalah seperti nafas yang senantiasa menemani hidup manusia.
Syahadat adalah salah satu syarat utama keislaman seseorang. Tanpa syahadat
dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan mereka, maka tiada pula islam dalam
kehidupan manusia.
Syahadat
adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam. Syahadat ibarat ruh,
sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati jika ruh
tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat adalah sebuah perkara yang
menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah, mengapa Syahadat ini menjadi salah
satu bagian yang primer bagi umat islam.
Di dalam
agama islam, kedua kalimat Syahadat tersebut merupakan sebuah rangkaian utuh
yang harus diimani secara menyeluruh. Haram bagi umat islam untuk hanya
mengimani salah satunya saja. Haram bagi umat islam untuk hanya mengakui Allah
saja namun tidak mengakui Rasulullah Muhammad saw, begitu juga sebaliknya. Agar
umat islam dapat memaksimalkan kualitas Syahadat dalam kehidupannya, maka
terlebih dahulu mereka haruslah mengetahui mengenai makna yang terkandung dalam
dua kalimat tersebut.
Masyarakat muslim adalah masyarakat
yang melambangkan prinsip-prinsip dan smua hal-hal yang penting. Tanpa
terlambangnya prinsip dan hal-hal yang penting itu dalam perwujudan masyarakat,
maka masyarakat itu tidak dapat dikatakan masyarakat islam.
Ciri pertama yang
membedakan wujud masyarakat muslim ada bahwa masyarakat ini berdiri atas dasar
penghambatan diri manusia kepada Allah semata dalam seluruh persoalan.
Penghambatan ini dilambangkan dan dibentuk oleh syahadat La ilaha illa
Allah, MuhammadRaasulullah.
B. Proses
Pembuatan Karya
·
AlatdanBahan:
Gambar 1:
Gambar 2:
Gambar3 :
BAB IIIPENUTUP
Syahadat
adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam. Syahadat ibarat ruh,
sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati jika ruh
tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat adalah sebuah perkara yang menyangkut
ketauhidan seseorang. Itulah, mengapa Syahadat ini menjadi salah satu bagian
yang primer bagi umat islam.
Masyarakat muslim adalah masyarakat
yang melambangkan prinsip-prinsip dan smua hal-hal yang penting. Tanpa
terlambangnya prinsip dan hal-hal yang penting itu dalam perwujudan masyarakat,
maka masyarakat itu tidak dapat dikatakan masyarakat islam.
Ciri pertama yang
membedakan wujud masyarakat muslim ada bahwa masyarakat ini berdiri atas dasar
penghambatan diri manusia kepada Allah semata dalam seluruh persoalan.
Penghambatan ini dilambangkan dan dibentuk oleh syahadat La ilaha illa
Allah, MuhammadRaasulullah.
Dari pembahasan yang telah di kemukakan di
atassecarakonklusifdapat kami ambilbeberapakesimpulansebagaiberikut:
1. Pengucapanimantercermindalamucapankalimahsyahadah: ash-hadu
an-la ilahaillallah, waasy-haduannamuhammadanrasulullah, karenaimanpadadasarnyaadalahpercayadanmembenarkanbahwatiadaTuhanselain
Allah danNabi Muhammad adalahutusan Allah.
2. DalammengungkapkanSyahadatterdapatbeberapasyarat yang
perludipenuhi, yaitu: ilmu, yakin, ikhlas, benar, taslimdanqobul.
3. Syahadatadalahrukunislam yang pertamadarishalat,
puasa, zakat dan haji.
4. Syahadatbisarusakdanbisabatalbilaseseorangmelakukansesuatubukankarena
Allah atauatasizin-Nya.
Demikianmakalahini kami
susun.Punulismenyadaridalammakalahinimasihbanyaksekalikekurangandanjauhdarikesan
“sempurna”.Olehkarenaitu, kritikdan saran yang kontruktifsangatpenulisharapkan
demi kesempurnaanmakalahsayaselanjutnya.Akhirnyasemogamakalahinibisabermanfaatbagisiapasaja
yang membacanya.Amien.
Awang,
Ramli, akidahpenghayatantauhid Al-Qur’an, Kuala Lumpur:
Universitasteknologi Malaysia, 2005
Daradjat,Zakiah, Dasar-Dasar
Agama Islam,Jakarta: Bulan Bintang,1996
Elmubarok,
Zaim, mengenalislam,Semarang:UPT MKU UNNES,2008
Hawwa,
Sa’id, Al-Islam SyahadataindanFFenomenaKekufuran, Jakarta:
Al-Ishlahy, 1990
Kusumamihardja,
Supan, StudiaIslamica, Bogor: PT GirimuktiPasaka, 1984
Syukur,
Amin, PengantarStudi Islam, Semarang: Pustakanuun, 2002
Zain,
Habib, MengenalmudahRukun Islam, RukunIman, RukunIhsansecaraterpadu, Bandung:
Al-Bayan, 1998
[1]D. Sirojuddin AR., Seni
Kaligrai Islam, (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, cet. I, edisi II, Mei
2000), hlm. 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar