Minggu, 04 Januari 2015

PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING DALAM SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT EDISI 30 APRIL 2014



PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING DALAM SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT
EDISI 30 APRIL 2014
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Drs. Sri Haryatmo, M.Hum.

Description: Description: Description: Description: logo uin.jpg








Disusun oleh:
Adam Noor Rachmad                10410137
Nurul Hidayah                           11410015
Muslikhah Namrotul I                11410018
Lailatul Latifah                          11410024
Fadli Rais                                   11410055
Nur Rochman                             11410056
Faiza Anisa Hanum                    11410065
Riza Alfiani Muskita                  11410085
Filaili Yuniana Sari                    11410086

PEN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan/nasional sejak ditetapkan pada Kogres Pemuda 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia yang diangkat dari bahasa Melayu secara resmi dijadikan bahasa negara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Akan tetapi sejak ditetapkan hingga saat ini, masyarakat masih banyak yang belum benar dalam menggunakan sesuai dengan syarat penggunaan yang baik dan benar baik di media masa, cetak maupun elektronik. Sering sekali kita melihat di media tersebut, penulisan sebuah artikel kurang sesuai dengan kaidah yang ada.
Dengan demikian, dalam makalah ini penulis mencoba untuk mengamati kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam media cetak terutama dalam penggunaan huruf kapital dan huruf miring.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimanakah penerapan  penulisan huruf kapital dan huruf miring dalam Kedaulatan Rakyat edisi 30 April 2014?
2.      Bagaimana penulisan huruf kapital dan huruf miring dalam Kedaulatan Rakyat edisi 30 April 2014?

C.      LANDASAN TEORI
1.      HURUF KAPITAL
a.      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Dia mengantuk.
Ibu menanak nasi.
Pekerjaan itu belum selesai.
b.      Huruf kapital dipakai sbagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya,”Kapan kita pulang?”
Bapak menasehatkan, “Berhati-hatilah,Nak!”
Besok pagi,”kata Ibu,”dia akan berangkat.”
c.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah                                      Alkitab                         Islam
Yang Mahakuasa                   Quran                          Kristen
Yang Maha Pengasih             Weda
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-nya.
Bimbinglah hamba-Mu ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
d.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin                   Imam Syafii
Sultan Hasanuddin                  Nabi Ibrahim
Haji Agus Salim
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Tahun ini ia pergi naik haji.
e.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure nama jabatan dan pangkat ang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.


Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Laksamana Muda Udara Husen Sastranegara
Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat
Misalnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
f.       Huruf kapital dipakai sebagi huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
Halim Perdanakusumah
Ampere
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
Mesin diesel
10 volt
5 ampere
g.      Huruf kapital dipakai sbagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasa Inggris
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata keturunan.
Misalnya:
mengindonesiakan kata asing
keinggris-inggrisan
h.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya dan peristiwa penting.
Misalnya:
bulan Agustus                          hari Natal
bulan Maulid                           Perang Candu
hari Jumat                               tarikh Masehi
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
Soekarno dna Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
i.        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Asia Tenggara                                      Kali Brantas                
Lembah Baliem                                   Bukit Barisan              
Banyuwangi                                        Ngarai Sianok
Pegunungan Jayawijaya                     Dataran Tinggi Dieng
Jalan Diponegoro                                Jazirah Arab 
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di kali
pergi ke arah tenggara
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.

Misalnya:
garam inggris
gula jawa
kacang bogor
pisang ambon
j.        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57 Tahun 1972
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
menjadi sebuah republik
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menurut undang-undang yang berlaku
k.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
l.        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsure kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalain Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
m.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,pangkat dan sapaan.
Misalnya:
Dr.                   doctor
M.A.                master of arts
S.H.                 sarjana hukum
Prof.                sarjana sastra
Tn.                   tuan
Ny.                   Nyonya
Sdr.                  Saudara
n.      Huruf kapital dipakai sebagaihuruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan sepertai bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto.
Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
Surat Saudara sudah saya terima.
Besok Paman akan datang.
Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.


Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
o.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Sudahkan Anda tahu?
Surat Anda telah kami terima.

2.      HURUF MIRING
a.         Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
majalah Bahasa dan Kesusastraan
buku Negarakertagama karangan Prapanca
suart kabar Suara Karya
b.         Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata abad ialah a.
Dia bukam menipu, tetapi ditipu.
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.
c.         Huruf miring dalam cetakan dipakai utnuk menuliskan kata nama ilmuah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi ‘pandangan dunia’.


Tetapi:
Negara itu telah mengalami empat kudeta.
Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi SATU garis di bawahnya.

D.      METODOLOGI PENELITIAN
Metode merupakan cara untuk mengungkapkan kebenaran yang objektif.  Kebenaran tersebut merupakan tujuan, sementara metode itu adalah cara. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, metode dapat diartikan pula sebagai prosedur atau rangkaian cara yang secara sistematis dalam menggali kebenaran ilmiah. Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah salah satu metode yang banyak digunakan, metode ini bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian secara terperinci dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Dengan menggunakan metode ini, kami berupaya menelaah dan menganalisis kaidah penulisan huruf kapital dan huruf miring dari beberapa artikel yang terdapat dalam Kedaulatan Rakyat edisi Rabu Wage, 30 April 2014.








BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang ditemukan, diketahui penerapan penulisan huruf kapital dan huruf miring ada ketidakcocokan antara data dan kaidah. Berikut pembahasanannya:
1.      HURUF KAPITAL
Halaman/Judul
Data
Pembenaran
Alasan
2/Depan Gedung Agung jadi Plaza Pedestiran
Selain itu, kegiatan fisik plaza pedestiran juga bisa dilakukan.
Selain itu, kegiatan fisik Plaza Pedestiran juga bisa dilakukan
Seharusnya diawali dengan huruf kapital karena menunjukan nama tempat.
10/Pesanan Tiket Lebaran Mulai Ramai. Maskapai Belum Ajukan ‘Ektra Flight’
Pemesanan mencapai puncaknya atau 100 persen penuh biasanya H-30 sebelum lebaran.
Pemesanan mencapai puncaknya atau 100 persen penuh biasanya H-30 sebelum Lebaran.
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
15/ Tak Laporkan Dana Kampanye, Integritas Parpol Dipertanyakan
Di kawasan city walk Solo, SBY dan Megawati seiring bersama naik becak.
Di kawasan City Walk Solo, SBY dan Megawati seiring bersama naik becak.
Huruf kapital digunakan pada: Huruf pertama nama khas geografi.
KR/ 16/Jateng Kekurangan Guru SLB
Sedangkan Kepala Sekolah SLB Negeri semarang Ciptono menyebutkan di SLBN Semarang dengan siswa 600 anak perlu penambaahn guru terutama guru Agama Islam, Agama Kristen, Olahraga...
...penambahan guru terutama guru agama Islam, agama Kristen, Olahraga....
Huruf pertama dalam ungkapan yang ebrhubungan dengan hal keagamaan kitab suci dan anama Tuhan. Maka disini agama tidak perlu huruf besar, ;angsung pada agama yang dituju
2.             HURUF MIRING
Halaman/Judul
Data
Pembenaran
Alasan
2/ TOEGOE JOGJA FESTIVAL
Gratis, Senam Zumba Berhadiah Motor
Selain itu kami menyediakan doorprize sepeda motor dan alat-alat elektronik.
Selain itu kami menyediakan doorprize sepeda motor dan alat-alat elektronik.
Kata tersebut merupakan kata asing yang belum diserap dalam EYD
2/ TOEGOE JOGJA FESTIVAL
Gratis, Senam Zumba Berhadiah Motor
Di arena TJF juga akan ada kampanye cinta reptile dan satwa dari Opiho Jogja Reptil Club Yogyakarta
Di arena TJF juga akan ada kampanye cinta reptile dan satwa dari Opiho Jogja Reptil Club Yogyakarta
Seharusnya dicetak miring, karena kata tersebut merupakan kata yang bukan serapan dalam EYD, karena yang diserap oleh EYD adalah kata “reptil”
2/ Jogja Tronik Berbagi Kebahagiaan

Pada Rabu (30/4) juga digelar lomba Dance Competition.
Pada Rabu (30/4) juga digelar lomba Dance Competition.
Kata tersebut merupakan kata asing yang belum diserap dalam EYD
2/TOEGOE JOGJA FESTIVAL
Gratis, Senam Zumba Berhadiah Motor
marching band
Marching Band
Merupakan kata-kata asing yang belum diserap dalam Bahasa Indonesia
2/Koleksi Frank & Co Bakal Hadir di Yogya

classy
classy
Merupakan kata-kata asing yang belum diserap dalam Bahasa Indonesia
2/Koleksi Frank & Co Bakal Hadir di Yogya

pear shape
pear shape
Merupakan kata-kata asing yang belum diserap dalam Bahasa Indonesia
2/Koleksi Frank & Co Bakal Hadir di Yogya

rose gold
rose gold
Merupakan kata-kata asing yang belum diserap dalam Bahasa Indonesia
2/Koleksi Frank & Co Bakal Hadir di Yogya

playful
playful
Merupakan kata-kata asing yang belum diserap dalam Bahasa Indonesia
2/HARI BHAKTI PEMASYARAKATAN KE-50
Penjara Tak Sejalan Sistem Rehabilitasi

hari bhakti pemasyarakatan
Hari Bhakti Pemasyarakatan
Merupakan nama hari peringatan seperti Hari Pendidikan Nasional,dll
23/Produk Unggulan Dipetakan: Tahun 2015 Berlabel Jogjamark
Membranding; branding
mem-branding; branding
Branding bukan merupakan kata yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, sehingga kata branding harus dicetak miring.
KR/24/Garuda Ungguli Godean Putra
Tapi karena Padmanaba mundur dari kompetisi, sehingga secaar otomatis Raseko menang Walk Over atas lawannya tersebut,”ujar Ketua panitia Martono kepada KR di Bantul, Selasa kemarin.
Tapi karena Padmanaba mundur dari kompetisi, sehingga secara otomatis Raseko menang Walk Over  atas lawannya tersebut,”ujar Ketua panitia Martono kepada KR di Bantul, Selasa kemarin.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaanya.


BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Koran Kedaulatan Rakyat edisi Rabu, 30 April 2014 ternyata masih banyak memperlihatkan kesalahan pada aspek ejaan yang meliputi penulisan huruf kapital dan huruf miring.
Berikut ini beberapa hal yang berupa kesimpulan dari penelitian tersebut:
a.    Penulisan nama acara, nama tempat, nama hari juga singkatan masih menggunakan huruf kecil.
b.    Penulisan kata-kata asing seharusnya menggunakan huruf miring, kecuali bila sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Mudah-mudahan kesimpulan yang diberikan dapat memberi manfaat. Dan untuk ke depannya dapat menulis dengan memperhatikan kaidah ejaan yang benar. Sehingga kesalahan-kesalahan serupa tidak terjadi lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: YRAMA WIDYA.
Kedaulatan Rakyat edisi Rabu Wage, 30 April 2014 (29 Jumadil Akhir 1947).

1 komentar: