- Genetika Perilaku
Genetika
perilaku mempelajari pengaruh hereditas terhadap perilaku.
Para
peneliti genetika perilaku telah menemukan bukti-bukti yang meningkat bahwa
hingga taraf tertentu, kemampuan kognitif, sifat kepribadian, orientasi seksual
dan gangguan kejiwaan dipengaruhi oleh faktor genetik
Gen
adalah unit informasi pembawa sifat yang ada dalam kromosom; dalam satu
kromosom terdapat lebih dari 2000 gen. Diperkirakan ada 50.000 – 100.000 gen
yang mempengaruhi perilaku manusia, dan
yang telah teridentifikasi dan diketahui lokasinya kurang dari 20.000
Penurunan
sifat pada manusia kebanyakan lebih bersifat poligenik, yaitu satu sifat
merupakan produk dari interaksi beberapa gen.
Bagaimana
gen mempengaruhi perilaku?
-
bahwa keberadaan (atau ketiadaan) gen tertentu tidak secara otomatis
mengakibatkan perilaku tertentu, tetapi gen lebih memberi predisposisi
(kesiapan) untuk merespon lingkungan dengan cara tertentu dan bahkan mencari
jenis lingkungan tertentu pula.
Hal
yang tidak diketahui adalah sejauh mana gen mengendalikan tingkah laku. Upaya
untuk mempelajari pewarisan sifat pada manusia dengan tiga studi dasar:
- family studies: bahwa tipe hubungan keluarga menentukan tingkat kemiripan gen antara individu satu dengan yang lain
- studi terhadap anak kembar, baik yang diasuh terpisah maupun yang bersama-sama
- studi terhadap anak yang diadopsi
Beberapa
hasil penelitian mengenai inteligensi:
1. pada studi korelasional
menunjukkan bahwa inteligensi sangat dipengaruhi oleh faktor genetik
2. pada studi dengan menggunakan
skor absolut mengindikasikan bahwa lingkunganlah yang paling berpengaruh
3. pada kemampuan khusus
memperlihatkan bahwa kemampuan verbal, kelancaran bahasa dan kemampuan spasial
banyak dipengaruhi oleh faktor genetik, sedang kemampuan berhitung, penalaran dan
memori faktor genetiknya rendah
Penelitian
mengenai sifat kepribadian:
- hasilnya bervariasi
- bukti yang konsisten
menunjukkan bahwa kepribadian tertentu dan sifat sosial banyak dipengaruhi oleh
komponen genetik, misal sifat intorvert dan ekstrovert
- secara umum heritabilitas
(besarnya penurunan sifat) kepribadian lebih rendah daripada inteligensi
Studi
oleh Juel-Nielsen dari Denmark
Meneliti
kepribadian 12 pasangan kembar identik yang diasuh secara terpisah; hasilnya
sebagai berikut:
Sedikit kemiripan
|
Banyak kemiripan
|
-
Gaya interaksi interpersonal
|
Dalam
gerakan ekspresif, misal
|
-
agama
|
-
sikap waktu berjalan dan berlari
|
-
pandangan sosial
|
-
gesture
|
-
minat
|
-
ekspresi wajah
|
-
jenis orang yang dinikahi
|
-
cara memegang kepala/tubuh ketika berjalan
|
-
ambisi
|
-
senyum dan tawa
|
-
agresivitas
|
-
nada bicara
|
-
selera makan dan berpakaian
|
Penyakit
yang diderita
|
|
|
Secara
umum disimpulkan bahwa kepribadian lebih ditentukan oleh faktor lingkungan
daripada keturunan.
Pandangan
sekarang menyatakan bahwa antara faktor
genetik dan lingkungan saling berpengaruh. Sejauhmana pengaruhnya? Digambarkan
dengan norma reaksi sebagai berikut:
Good
performance
|
|
Genotype A
|
|
|
Genotype
B
|
|
|
|
|
|
|
Bad
performance
|
|
|
|
|
|
Environment X
|
Environment
Y
|
- Genotipe A lebih baik daripada genotipe B di lingkungan X maupun Y
- Lingkungan Y meningkatkan performan kedua genotipe
Good
performance
|
|
Genotype B
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bad
performance
|
|
Genotype
A
|
|
|
|
Environment X
|
Environment
Y
|
- Genotipe A lebih baik performannya di lingkungan X
- Genotipe B lebih baik performannya di lingkungan Y
Tidak ada komentar:
Posting Komentar