Minggu, 04 Januari 2015

MANUSIA DAN CINTA KASIH



MANUSIA DAN CINTA KASIHMAKALAH



Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas Ilmu Buadaya Dasar
Dosen Pengampu: Isna Rahmawati, M.Pd


UIN
Disusun oleh:
Kelompok 4
                                            

                                                                             

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013


BAB I
Pendahuluan
A.     Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang di beri rasa, karsa daya cipta. Dengan rasa, manusia memiliki perasaan seperti sedih, bahagia, kecewa, kesal, simpati, ragu-ragu dan lain-lain. Dengan berbagai perasaan yang di miliki manusia, maka manusia di muka bumi ini memiliki karakter atau sifat yang berbeda. Ada manusia yang memiliki sifat pemarah, sifat sabar, sifat melankolis, sifat penyayang terhadap manusia, binatang, tumbuhan, dan alam.
Setiap manusia memiliki rasa kasih sayang terhadap binatang, tumbuhan, alam dan yang paling utama terhadap manusia yang lainnya. Dengan adanya rasa kasih sayang dapat menimbulkan rasa rasa yang di namakan cinta.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Cinta Kasih?
2.      Apa saja unsur-unsur cinta?
3.      Apa saja macam-macam kasih sayang?











BAB II
Pembahasan
A.     Pengertian Cinta Kasih
Menurut KBBI cinta adalah rasa suka (kepada), rasa sayang (kepada), rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengandemikian, arti cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebgai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.[1]
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya. saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua, pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagal hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.  Suatu kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morffinis, keberandalan remaja, frustrasi dan sebaginya, di mana semuanya dilatarbelakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.[2]
B.     Unsur-unsur Cinta
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

C.     Macam-macam Kasih Sayang
1.      Cinta kepada Allah
Islam meletakkan cinta yang tertinggi dalam kehiudupan manusia ialah cinta kepada Allah. Tanpa cinta kepada Allah perlakuan hamba tidak memberi balasan yang bererti sedangkan apa yang menjadi pondasi dalam Islam ialah mengenali dan menyintai Allah.
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tihkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharap penerimaan dan ridla-Nya.[3]
Allah berfirman :
ö@è% bÎ) óOçFZä. tbq7Åsè? ©!$# ÏRqãèÎ7¨?$$sù ãNä3ö7Î6ósムª!$# öÏÿøótƒur ö/ä3s9 ö/ä3t/qçRèŒ 3 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÊÈ  
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Imran : 21)
Sinaran cinta itu jua yang akan mendorong hamba bertindak ikhlas di mihrab pengabdian diri kepada Allah serta menghasilkan cahaya iman yang mantap. Firman Allah SWT :
šÆÏBur Ĩ$¨Z9$# `tB äÏ­Gtƒ `ÏB Èbrߊ «!$# #YŠ#yRr& öNåktXq6Ïtä Éb=ßsx. «!$# ( tûïÉ©9$#ur (#þqãZtB#uä x©r& ${6ãm °! 3 öqs9ur ttƒ tûïÏ%©!$# (#þqãKn=sß øŒÎ) tb÷rttƒ z>#xyèø9$# ¨br& no§qà)ø9$# ¬! $YèÏJy_ ¨br&ur ©!$# ߃Ïx© É>#xyèø9$# ÇÊÏÎÈ  
Dan dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[4] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al-Baqarah : 165)
Memiliki cinta Allah seharusnya menjadi kebanggaan individu mukmin lantaran keagungan nilai dan ketulusan ihsan-Nya.Namun menjadi suatu kesukaran untuk meraih cinta Allah tanpa pengabdian yang menjurus tepat kepada-Nya. Cinta Allah umpama satu anugerah yang tertinggi dan tidak mungkin siapa pun dapat memilikinya kecuali didahulukan dengan pengorbanan yang mahal. Cinta Allah adalah syarat yang utama untuk meletakkan diri di dalam barisan pejuang-pejuang kalimah Allah SWT

2.      Cinta Kepada Rasulullah SAW
Apabila manusia berada di dalam kegelapan yang begitu kelam, maka diutuskan pembawa obor yang begitu terang untuk disuluhkan kepada manusia ke arah jalan kebenaran. Sayang, pembawa obor tersebut terpaksa begelumang dengan lumpur yang begitu tebal dan menahan cacian yang tidak sedikit untuk melaksanakan tugas yang begitu mulia.
Pembawa obor tersebut ialah Rasulullah SAW. Maka adalah menjadi satu kewajipan kepada setiap yang mengaku dirinya sebagai muslim memberikan cintanya kepada Rasulullah. Kerana kecintaan inilah, para sahabat sanggup bergadai nyawa menjadikan tubuh masing-masing sebagai perisai demi mempertahankan Rasulullah SAW.
Namun, dalam suasana kita sekarang yang begitu jauh dengan Rasulullah SAW dari segi masa, adakah tidak berpeluang lagi untuk kita memberikan cinta kepada Rasulullah SAW? Sekalipun Rasulullah SAW telah meninggalkan kita jauh di belakang, sesungguhnya cinta terhadap baginda boleh dbuktikan melalui kepatuhan serta kecintaan terhadap sunnahnya. Firman Allah SWT: (QS: Al-Hijr : 7)
3.      Cinta Sesama Mukmin
            Interaksi kasih sayang sesama mukmin adalah merupakan pembuluh utama untuk menyalurkan konsep persaudaraan yang begitu utuh. Cinta sesama mukmin inilah yang mengajar manusia supaya menyintai ibu bapanya. Malah mengherdik ibu bapa yang bererti merungkaikan talian cinta kepada keduanya adalah merupakan dosa besar sebagaimana yang disebut di dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakrah r.a katanya:
“Ketika kami bersama Rasulullah s.a.w, baginda telah bersabda: Maukah aku ceritakan kepada kamu sebesar-besar dosa besar: Ianya tiga perkara, iaitu mensyirikkan Allah, menghardik kedua orang tua dan bersaksi palsu atau kata-kata palsu..” (HR. Bukhari Muslim)
Alangkah indahnya sebuah agama yang mengajar penganutnya agar menghormati dan menyintai kedua orang tuanya yang telah melalui susah payah untuk membesarkan anak-anak mereka. Di manakah lagi keindahan yang lebih sempurna selain daripada yang terdapat di dalam Islam yang mengajar umatnya dengan pesanan.
                                                                     
ôÙÏÿ÷z$#ur $yJßgs9 yy$uZy_ ÉeA%!$# z`ÏB ÏpyJôm§9$# @è%ur Éb>§ $yJßg÷Hxqö$# $yJx. ÎT$u­/u #ZŽÉó|¹ ÇËÍÈ  
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Isra’ : 24)
Selain daripada cinta kepada kedua orang tua ini, Islam juga meletakkan cinta sesama mukmin yang beriman.
(QS. R-Ruum : 31)
Bukankah ini yang telah diajar oleh Islam? Maka di tengah-tengah kecaman keganasan yang dilemparkan kepada Islam pada hari ini, kenapa tidak masyarakat antarabangsa malah umat Islam sendiri melihat bahwa betapa agungnya unsur kasih sayang dan cinta yang terdapat di dalam Islam? Namun, betapa agungnya cinta di dalam Islam, begitu jualah agungnya penjagaan Islam sendiri terhadap umatnya agar sama sekali tidak mencemarkan kesucian cinta dengan kekotoran nafsu. Itulah cinta di dalam Islam. Ia tidak dapat tidak haruslah diasaskan di atas dasar keimanan kepada Allah. Alangkah ruginya cinta yang lari dari landasan iman. Akan hanyutlah jiwa-jiwa yang menyedekahkan dirinya untuk diperlakukan oleh ‘syaitan cinta’ sewenangnya-wenangnya.

4.      Cinta Orang Tua
Kasih sayang yang bersumber pada cinta keibuan, yang paling asli adlaah yang terdapat pada diri serang ibu terhadap anaknya sendiri. Seorang ibu yang memeperoleh benih anak dari suaminya yang tercinta akan memlihara anaknya secara berhati-hati dan penuh kasih sayang demi keselamatan turunnanya. Setelah anak lahir melalui penderitaan ibu yang hebat, dirawat dan diasuhlah sang mutiara hatinya itu degan kasih sayang. Disusukan anaknya dengan penuh kasih sayang sambil dibelai rambutnya, diajkanya tersenyum tanda hubungannya dekat, diberikan pakaian hangat, digantinya poppok yang basah atau kotor tanpa ada rasa sebal, dimandikannya agar permata hatinya kian segar. Seolah-olah, bagi seorang ibu tidak ada harta yang lebih berharga dari pada bayinya yang selalu ditimang-timang dengan penuh kasih sayang.
Ikatan yang kuat antara orang tua dengan anak-anaknya merupakan salah satu bentuk hubungan antar manusia yang paling teguh dan mulia. Tuhan telah memlihara dan menjamin agar hubungan kuat tersebut langgeng dan berkembang sebgai upaya untuk menjaga kelangsungan hidup manusia dan memmantapkan eksistensinya.Tuhan menakdirkan cinta dan kasih sayang kepada anak sebagai bagian dari sifat kemanusiaan yang dibawa sejak lahir. Tuhan juga menanmkan perasaan yang agung tersebut demikian kuatnya dalam sanubari orang tuanya.
Atas dasar inilah maka semua perintah kewajiban yang diberikan Tuhan ditujukan kepada anak agar anak memperlakukan orang tuanya dengan penuh kasih sayang dan hormat. Perintah itu ditujukan kepada setiap anak manusia agar mengungkapkan perasaan tersebut kepada orang tuanya.

5.      Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengemangkan potensi dirinya dan mengaktualiasasikan diri. Ia juga mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan, ketentraman, dan kebahagiaan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, dan membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan bahayanya.
Contoh gejala yang menunjukan kecintaanya manusia pada dirinya sendiri ialah bahwa apabila ia tertimpa malapetaka atau kesulitan, ia pun berkeluh kesah atas apa yang menimpa dirinya dan apabila ia memperoleh banyak harta, ia begitu berhati-hati sekali dalam memeliharanya dan segan mensedakahkan sebagian hartanya kepada oarang0orang yang membutuhkan.
6.                  Cinta Erotis
Kasih sayang yang bersumber dari cinta erotis (sifat membirahikan) memang merupakan sesuatu sifatnya ekslusif (khusus), sehingga sering memeperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal ini disebabkan antara cinta dan nafsu letaknya tidak berbeda jauh. Padahal  kedua hal itu sangat bertolak belakang sifatnya. Kasih sayang dalam cinta erotis berupa kontak seksual yang asli dan yang ideal adlah bersumber pada cinta. Oleh karena itu, dalam kehidupan berumah tangga yang telah diikat oleh tali perkawinan apabila seorang suami tidak mampu menafkahi istrinya secara rohanish, dalam dirinya sekan timbul beban mental. Ia akan merasa berdosa atas kekurangannya, begitu juga sebaliknya, berdosalah saorang istri apabila tidak mau melayanni kehendak seksual suaminya. Oleh karena itu pula, timbul rasa ketidakpuasaan antara suami dan istri dalam hubungan seksual dan ini akan memudahkan merenggangnya hubungan mereka yang dapat berakhir dengan perceraian. Jadi, kasih sayang mereka sebagai perwujudan cinta erotis dapat menjadi pengikat erat dalam hubungan suami istri, lebih-lebih apabila telah dikaruniai anak. Namun, orang yang melakuakan hubungan seksual ats dasar erotis yang tidak di adasari cinta, seperti yang terjadi di tempat pelacuran, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya hubungan badan, dengan uang sebgai pelicin.    





















BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Cinta kasih dapat diartikan sebgai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya. saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud keterikatan adalah adnya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi, kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalu jauh atau lama tidak bertemu. Macam-macam cinta kasih diantaranya yaitu Cinta kepada  Allah SWT, Cinta kepada Rasululloh SAW, Cinta kepada sesama, Cinta Orang tua, Cinta diri, dan cinta erotis.




















Daftar Pustaka

Mustopo, habib, 1983, Ilmu Budaya dasar, Surabaya: Usaha Nasional
Marwadi, dan nur hidayati, 2000, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu sosial Dasar, Ilmu Budaya dasar, Bandung: pustaka setia
Supartono, 2004, Ilmu Budaya Dasar, Bogor selatan:Galia Indonesia.
Rohiman Notowidagdo, 2000, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-Quran dan Hadits, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,



[1] Supartono, Ilmu Budaya Dasar, (Bogor selatan:Galia Indonesia. 2004). Hal. 49
[2] Mustopo,Habib,,Ilmu budaya Dasar,(Surabaya:usaha nasional, 1983). Hal.80
[3] Rohiman Notowidagdo, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-Quran dan Hadits, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2000), hal. 72
[4] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar