Minggu, 04 Januari 2015

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KOLONIAL



MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KOLONIAL
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu Bp. Dr. Tasman Hamami



logo-uin-suka-baru-warna.jpg
 










Disunsun oleh:

·                 Guntur  Satria  Jati                  ( 11410058 )

                                                                                                                    

Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruaan
Universitas Islam Negeri  Sunan Kalijaga
Yogyakarta


BAB I Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Pada zaman kolonial pemerintahan Belanda menyediakan sekolah yang beraneka ragam bagi orang Indonesia untuk memenuhi beragam kebutuhan berbagai lapisan masyarakat. Ciri khas dari sekiolah ini adalah tidak adanya hubungan berbagai ragam sekolah itu. Namun lambat laun dalam berbagai macam sekolah yang terpisah-pisah itu membentuk hubungan sehingga terdapat suatu kesatuan sistem yang menu jukan kebulatan.
 Kaum kolonial Belanda berhasil menancapkan kukunya dibumi Nusantara dengan misinya yang ganda (antara imperalis dan kristenisasi ) justru sangat merusak dan menjungkirbalikkan tatanan yang sudah ada.
Pemerintah Belanda mulai menjajah Indonesia pada Tahun 1619 M, yaitu ketika Jan Pieter Zoon Coen menduduki Jakarta., dan dilawan oleh Sultan Agung Mataram yang bergelar Sultan Abdurrahman Khalifatullah Sayidin Panatogomo.
Ssejak dari kedatangan VOC ( Belanda Swasta ),  kedatangan mereka di Indonesia sudah bermotif ekonomi, politik dan agama. Dalam hak Actroi terdapat suatu pasal yang berbunyi sebagai berikut: “Badan ini harus berniaga di Indonesia dan bila perlu boleh berperang. Dan harus memperhatikan perbaikan agama Kristen dengan mendirikan sekolah”.

B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana proses pendidikan Islam selama penjajahan Belanda ?
b.      Bagaimana sistem persekolahan pada masa penjajahan Belanda ?

C.    Tujuan
1.      Untuk menjelaskan proses pendidikan islam selama penjajahan Belanda.
2.      Menjelaskan sistem persekolahan selama penjajahan Belanda.




BAB II PEMBAHASAN
A.    Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Belanda
Penaklukan bangsa barat atas dunia Timur dengan perdagangan, kemudian dengan kekuatan militer. Kedatangan bangsa barat memang telah membawakemajuan teknologi. Tetapi tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil penjajahannya, bukan untuk kemakmuran bangsa yang dijajah. Begitu pula di bidang pendidikan, mereka mengenalkan sistem dan metode  baru tetapi sekedar untuk menghasilkan tenaga yang dapat membantu kepentingan dengan upah yang murah jika dibanmdingkan dengan`mereka harus mendatangkan tenaga kerja dari Barat. Apa yang mereka sebut pembaharuan pendidikan itu adalah westernisasi dari kristenisasi yakni untuk kepentingan Barat dan Nasrani. Dua motif iniloah yang mewarnai kebijaksaaan penjajahan Belanda di Indonesia selama 3,5 abad.
Pemerintah Belanda mulai menjajah Indonesia pada Tahun 1619 M, yaitu ketika Jan Pieter Zoon Coen menduduki Jakarta., dan dilawan oleh Sultan Agung Mataram yang bergelar Sultan Abdurrahman Khalifatullah Sayidin Panatogomo.
Sejak dari kedatangan VOC ( Belanda Swasta ),  kedatangan mereka di Indonesia sudah bermotif ekonomi, politik dan agama. Dalam hak Actroi terdapat suatu pasal yang berbunyi sebagai berikut: “Badan ini harus berniaga di Indonesia dan bila perlu boleh berperang. Dan harus memperhatikan perbaikan agama Kristen dengan mendirikan sekolah”.
Ketika Van Den Boos menjadi Gubernur Jendral di Jakarta pada tahun 1831, keluarlah kebiajakan sekolah-sekolah gereja dianggap sekolah yang diperlukan sebagai sekolah pemerintah.departemen yang mengurus pendidikan dan agama dijadikan satu. Dan ditiap daerah karesidenan didirika satu sekolah agama kristen.
Gubernur Jendral Van Den Capellen pada tahun 1819 mengambil inisiatif  dengan mendirikan sekolah dasar bagi rakyat pribumi agar dapat membantu pemerintah Belanda. Dalam surat edarannya kepada bupati sebagai berikut:”Dianggap penting untuk segera mungkin membuat peraturan pemerintah yang menjamin pemerataan kemampuan membaca dan menulis  bagi penduduk pribumi agar dapat lebih mudah untuk dapat menaati undang-undang dan hukum negara.
Setelah ambruknya VOC pada tahun 1816, pemerintah Belanda menggantikan kedudukan VOC Statuta Hindia Belanda tahun 1801, dengan secara terang-terangan menyatakan bahwa “tanah jajahan harus memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya kepada perdagangan dan kepada kekayaan negeri Belanda.” Pada tahun 1842, MERKUS, Mentri jajahan memberikan perintah agar Gubernur Jendralberusaha dengan segenap tenaga pembesar keuntungan bagi negerinya. Walapun setiap Gubernur Jendral selalu berjanji dalam penobatannya secara Khidmat bahwa ia akan memajukan kesejahteraan Hindia Belanda dengan segenap usaha, ternyata Hindia Belanda sebagai Negara yang direbut harus selalu memberikan keuntungan bagi negara Belanda sebagai tujuan pendidikan itu.
Sistem pendidikan Pada masa penjajahan Belanda seecara umum sistem pendidikan khususnya sistem persekolahan didasarkan pada golongan penduduk menurut keturunan atau lapisan kelas sosial yang ada dan menurut golongan kebangsaan yang berlaku waktu itu,yaitu:
Ø  Pendidikan Rendah (Lager Onderwijs)
Pada hakikatnya pendidikan dasara untuk tingkatan sekolah dasar mempergunakan sistem pokiok yaitu:
1.      Sekolah rendah dengan pengantar bahasa Belanda.
a)      Sekolah rendah Eropa yaitu sekolah untuk anak-anak keturunan Eropa.
b)      Sekolah Cina-Belanda yaitu HCS (Holland Chinese School) suatu sekolah untuk anak-anak keturunan Timur asing.
c)      Sekolah Bumi putera Belanda HIS (Hollands inlandse School) yaitu sekolah untuk folongan penduduk asli Indonesia.
2.      Sekolah rrendah dengan bahasa pengantar Daerah
a)      Sekolah Pribumi putera kelas II (Tweede Klasee). Sekolah ini disediakan untuk golongan bumi putera. Lamanya sekolah tujuh tahun. Berdirinya sekolah ini pertama pada tahun 1892.
b)      Sekolah Desa (Volksschool), disediakan bagi anak-anak golongan bumi putera. Lamanya sekolah tiga tahun, yang pertama didirikan pada tahun 1907.
c)      Sekolah Lanjutan (Voorvolgschool). Lamanya pendidikan adalah dua tahun merupakan kelanjutan dari sekolah desa, juga diperuntukan untuk anak-anak golongan bumi putra.pertama kali didirikan pada tahun 1914.
d)     Sekolah peralihan (schakelschool), merupakan sekolah peralihan dari desa(tiga tahun) kesekolah dasar dengan pengantnar bahasa Belanda. Lamanya belajar lima tahun dan diperuntukan bagi anak-anak golongan bumi putra. Selain sekolah yang ada diatas masih ada lagi sekolah yangyang khusus untuk orang ambon yaitu Ambonsche Burgerschool yang pada tahun 1922 dijadikan HIS. Untuk anak-anak dari bangsawan disediakan sekolah dasar yang disebut Sekolah Raja (Hofdensschool). Sekolah ini mula-mula didirikan di Tondano pada tahun 1865 dan 1872, tetapi kemudian diintegrasi ke ELS atau HIS.
Ø   Pendidikan Lanjutan atau Pendidikan Menengah
a.       MULO (Meer Uit gebreid Lager school),sekolah tersebut adalah kelanjutan dari lanjutan dari sekolah dasar dengan penngantar bahasa Belanda. Lam belajarnya tiga sampai empat tahun. Didirikan pertama pada tahun 1914.
b.      AMS (Algemene Middelbare School) adalah sekolah menengah umum yang merupakan kelanjutandari MULO berbahasa Belanda dan diperuntukan golongan bumi putra dan Timur Asing. Lama belajar tiga tahun, didirikan pertama pada tahun 1915.
c.       HBS ( Hoobere Burger School ), adalah sekolah Warga Negara Tinggi, sekolah menengah kelanjutan ELS yang disediakan untuk orang golongan keturunan Eropa., didirikan pada tahun 1860.
Ø   Pendidikan Kejuruan (Vokonderwijs)
Sebagai ppelaksanaan politik etika Pemerintah Belanda banyak Pendidikan Kejuruan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Sekolah pertukangan (Amachts Ieergang),sekolah berbahasa daerah.
b.      Sekolah pertukangan (Amachtsschool), sekolah pertukangan dengan pengantar bahasa Belanda.
c.       Sekolah teknik (Technish Onderwijs)
d.      Pendidikan Dagang ( Handels Onderwiks).
e.       Pendidikan pertanian (Landbouw Onderwijs).
f.       Pendidikan Keguruan ( Kweekschool ).
Ø  Pendidikan Tinggi ( Hooger Onderwijs )
a.       Sekolah teknik Tinggi ( Technnishe Hoge School )
b.      Sekolah Hakim Tinggi (Rechkundige Hoge school )
c.       Sekolah Pendidikan tinggi Kedokteran.

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
Penaklukan bangsa barat atas dunia Timur dengan perdagangan, kemudian dengan kekuatan militer. Kedatangan bangsa barat memang telah membawakemajuan teknologi. Tetapi tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil penjajahannya, bukan untuk kemakmuran bangsa yang dijajah. Begitu pula di bidang pendidikan, mereka mengenalkan sistem dan metode  baru tetapi sekedar untuk menghasilkan tenaga yang dapat membantu kepentingan dengan upah yang murah jika dibanmdingkan dengan`mereka harus mendatangkan tenaga kerja dari Barat. Apa yang mereka sebut pembaharuan pendidikan itu adalah westernisasi dari kristenisasi yakni untuk kepentingan Barat dan Nasrani. Dua motif inilah yang mewarnai kebijaksaaan penjajahan Belanda di Indonesia selama 3,5 abad.
Sistem pendidikan Pada masa penjajahan Belanda seecara umum sistem pendidikan khususnya sistem persekolahan didasarkan pada golongan penduduk menurut keturunan atau lapisan kelas sosial yang ada dan menurut golongan kebangsaan yang berlaku waktu itu,yaitu:
Ø  Pendidikan Rendah (Lager Onderwijs)
Ø  Pendidikan Lanjutan atau Pendidikan Menengah
Ø  Pendidikan Kejuruan (Vokonderwijs)
Ø  Pendidikan Tinggi ( Hooger Onderwijs )








Daftar Pustaka
Badri, Yatim.2008.Sejarah Peradaban Islam,Dirayat Islam II.Jakarta:Rajawali Pers.Edisi I
M. Sukardjo, Ukim Komarudin.2009.Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya.Jakarta:Rajawali Pers
Dkk.2008.Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta:Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar