Minggu, 04 Januari 2015

MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN



MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Adsministrasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Nur Munajat M.Si
 












Disusun Oleh :
Guntur Satria Jati
(11410058) / PAI C





KELOMPOK 5
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pendidikan merupakan  faktor  utama  dalam  pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan  sangat  berperan dalam membentuk baik  atau buruknya  pribadi manusia menurut  ukuran normatif.  Sekolah sebagai organisasi, di dalamnya terhimpun unsur-unsur yang masing-masing baik secara perseorangan maupun kelompok melakukan hubungan keja sama untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur yang dimaksud,  tidak  lain  adalah  sumber daya manusia  yang  terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta  didik  atau  siswa, dan orang  tua  siswa.Kepemimpinan telah digambarkan sebagai penyelesaian pekerjaan melalui orang atau kelompok dan kinerja manajer akan tergantung pada kemampuannya sebagai manajer. Hal ini berarti mampu mempengaruhi terhadap orang atau kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan bersama
Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung  jawab  atas  tercapainya  tujuan  sekolah.  Kepala  sekolah diharapkan menjadi  pemimpin dan  inovator  di  sekolah. Oleh  sebab  itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. Kemampuan profesional  kepala  sekolah  sebagai  pemimpin pendidikan  yaitu bertanggung jawab dalam menciptakan suatu  situasi belajar mengajar yang kondusif,  sehingga guru-guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik dapat  belajar  dengan  tenang.  Disamping  itu kepala  sekolah dituntut  untuk dapat bekerja sama dengan bawahannya, dalam hal ini guru.
Kepala  sekolah  adalah pengelola pendidikan di  sekolah  secara keseluruhan, dan kepala sekolah adalah pemimpin  formal pendidikan di sekolahnya. Dalam suatu lingkungan pendidikan di  sekolah, kepala  sekolah bertanggung  jawab penuh untuk mengelola  dan  memberdayakan  guru-guru  agar  terus  meningkatkan kemampuan  kerjanya. Keberhasilan  suatu  sekolah pada  hakikatnya  terletak pada efisiensi  dan  efektivitas penampilan seorang kepala sekolah.


2.      Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang berkaitan dengan Kepemimpinan Pendidikan antara lain :
Ø  Apa pengertian dari kepemimpinan pendidikan
Ø  Apa fungsi kepemimpinan pendidikan
Ø  Apasajakah tipe-tipe kepemimpinan pendidikan
Ø  Apasajakah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
Ø  Apasajakah pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan pendidikan
Ø  Apa pengertian dari pemimpinan pendidikan
Ø  Apasajakah model-model kepemimpinan dalam pendidikan


3.      Tujuan

Tujuan dari  penulisan makalah Kepemimpinan Pendidikan yaitu untuk mengetahui :
v  Pengertian dari kepemimpinan pendidikan
v  Fungsi kepemimpinan pendidikan
v  Tipe-tipe kepemimpinan pendidikan
v  Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
v  Pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan pendidikan
v  Pengertian dari pemimpinan pendidikan
v  Model-model kepemimpinan dalam pendidikan






PEMBAHASAN

1.      Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya terbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Menurut para ahli sebagai berikut:
Drs. Ngalim Purwanto berpendapat bahwa Kepemimpinan adalah tindakan/perbuatan di antara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan baik orang seorang maupun kelompok maju ke arah tujuan-tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan (Ralp M.Stogdill)
Kepemimpinan dalam organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan pembuatan keputusan-keputusan. (Robert Dubin)
Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompokyang memberikan tugas pengarahan dan pengorganisasaian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok (Fred E.Fiedler)
George R. Terry (1977 : 410 – 411), yang mengatakan bahwa:“Leadership is the relationship in which one person or the leader, influence other to work together willingly on related task to attain that which the leader desires”
Andrew Sikula (1992 : 117), yang mengatakan bahwa:“Leadership in an administration process that involves directing the affairs and actions of others”.
Jadi, Kepemimpinan Pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

2.      Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Fungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja, antara lain :
·         Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan penuh rasa kebebasan
·         Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan memjelaskan tujuan
·         Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling efektif dan efisien
·         Pemimpin bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok
·         Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi

3.      Tipe Kepemimpinan Pendidikan :
a.      Tipe Otoriter / Tipe authoritarian
Seperti yang kita ketahui, bahwa kekuasaan otoriter gaya kepemimpinan berdasarkan pada kekuasaan yang mutlak dan penuh. Dalam kepemimpunan yang otoriter, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota kelompok.Artinya segala ketentuan dan keputusan berada di tangan si pemimpin. David Krech, Richard S. Crutchfield, Egerton L. Ballachey, menggambarkan mengenai kepemimpinan ini: bahwa dalam suatu kelompok yang sangat kecil, antara pemimpin dan pengikut terjadi kontak pribadi karena komunikasi berlangsung secara interpersonal, namun ketika kelompok menjadi besar, maka hubungan antara pemimpin menjadi semakin jauh dan melalui peringkat peringkat.
b.      Tipe Laissez-faire / Kepemimpinan Bebas
Pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya, melainkan membiarkan bawahannya berbuat sekehendaknya.Keberhasilan lembaga ditenukan atas kesadaran dan dedikasi anggota kelompok.Struktur organisasinya kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
c.       Tipe Demokratis
Yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan demokratis adalah gaya atau cara memimpin yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara demokratis. Tipe yang demokratis seperti ini misalnya saja si pemimpin memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada para bawahan dan pengikutnya untuk mengemukakan pendapatnya, saran dan kritikkannya dan selalu berpegang pada nilai-nilai demokrasi pada umumnya.Pemimpin berusaha menstimulus anggotanya agar bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan bersama.Pemimpin selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan anggotanya.
d.      Tipe Pseudo-demokratis / demokratis semu / manipulasi demokratik
Pemimpin hanya tampaknya saja demokratis, namun sebenarnya dia bersikap otokratis.

4.      Ketempilan yang Harus Dimiliki Pemimpin
ü  Keterampilan dalam memimpin
Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk itu harus memiliki kemampuan bagaimana caranya: menyusun rencana bersama, mengajak anggotanya berpartisipasi, memberi bantuan kepada anggota kelompok,memupuk moral kelompok, bersama-sama membuat keputusan. Pemimpin tidak hanya tahu, tetapi harus dapat melaksanakan.
ü  Keterampilan dalam hubungan insani
Hubungan insane merupakan hubungan antar manusia.Ada dua jenis hubungan yaitu Hubungan karna tugas resmi dan Hubungan kekeluargaan.
ü  Keterampilan dalam proses kelompok
Maksud utama adalah meningkatkan partisipasi anggota kelompok sehingga dapat mengefektifkan potensi. Pemimpin sebagai penengah , pendamai, dan bukan menjadi hakim.
ü  Keterampilan dalam proses administrasi personil
Kegiatan ini mencangkup segala usaha yang menggunakan keahlian yang dimiliki petugas secara efektif.Kegiatannya meliputi seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan, orientasi, pengawasan, bimbingan, dan pengembanganserta kesejahteraan.
ü  Keterampilan dalam menilai
Merupakan usaha untuk mengetahui sejauh mana tujuan sudah tercapai. Teknik dan prosedur evaluasi yaitu menentukan tujuan penilaian, menetapkan norma / ukuran yang akan dinilai, mengumpulkan data-data, pengolahan data, menyimpulkan hasil penilaian.

5.      Pendekatan dalam mempelajari Kepemimpinan Pendidikan
a)      Tiga keterampilan/skills yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin (Kazt) :
Ø  Human Relatian Skill, yaitu Kemampuan berhubungan dengan bawahan
Ø  Technical Skill, yaitu Kemampuan menerapkan ilmunya ke dalam pelaksanaan (operasional)
Ø  Conceptional Skill, yaitu Kemampuan dalam melihat sesuatu sacara keseluruhan yang kemudian dapat merumuskannya. Seperti dalam mengamibil keputusan, membentuk kebijakan, dll. Kemampuan ini juga disebut Managerial Skill
b)      Pendekatan Sifat (Traits Aproach)
Pendekatan yang didasari asumsi bahwa kondisi fisik dan karakteristik pribadi adalah penting bagi kesuksesan pemimpin.
c)      Pendekatan keperilakuan (Behavioral Aproach)
Pendekatan yang memandang kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan sifat-sifatnya.Studi ini melihat dan mengidentifikasi perilaku yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya dalam mempengaruhi anggota-anggota kelompoknya.Pendekatan ini menitikberatkan pandangannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu Fungsi-fungsi kepemimpinan dan Gaya-gaya kepemimpinan.
Gaya-gaya kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai gaya yang berorientasi pada tugas (task oriented) dan gaya yang berorientasi dengan bawahannya (employee oriented).
Contoh Teori yang termasuk dalam pendekatan keperilakuan antara lain :
v  Studi Kepemimpinan Ohio State University
Studi ini dilakukan di Ohio State Universty oleh Hemphil dan Coons, dan kemudian dilanjutkan oleh Halpin dan Winer.Studi ini melihat kepemimpinan itu atas dua dimensi perilaku pemimpin :
ü  Initiating Structure (Struktur Tugas)
Merupakan cara pemimpin melukiskan hubungannya dengan bawahan dalam usaha menetapkan pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang dipakai dalam organisasi
ü  Consideration (tenggang rasa)
Merupakan perilaku saling menghargai dan persahabatan antara pemimpin dengan bawahannya.

d)      Pendekatan Kontingensi / Situasi
Model ini banyak melahirkan beberapa model kepemimpinan, diantaranya:
ü  Model Kepemimpinan Kontingensi ( Dikembangkan oleh Fred.E. Fiedlr )
Seorang pemimpin akan sukses bila menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda.
ü  Model Kepemimpinan Tiga Dimensi ( Dikemukakan oleh Williaw J. Reddin )
Model ini dinamakan “Three DImentional Model” karena dalam pendekatannya menggunakan tiga kelompok gaya (Gaya dasar, Gaya Efektif, Gaya tidak efektif).



ü  Teori Kepemimpinan Situasional( Dikembangkan oleh Paul Hersey dan Keneth H.Blanchard. M ).
Pemimpin yang efektif tergantung pada taraf kematangan pengikut dan kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan orientasinya, baik orientasi tugas ataupun hubungan antar manusia.
Ada empat gaya kepemimpinan:
Ø  Telling, perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan hubungan rendah
Ø  Selling, perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan hubungan tinggi
Ø  Participating, perilaku pemimpin dengan tugas rendah dan hubungan tinggi
Ø  Delegating, perilaku pemimpin dengan rendah tinggi dan hubungan rendah

6.      Pemimpin Pendidikan
Yang disebut pemimpin pendidikan adalah orang yang memilki kelebihan untuk mempengaruhi, mengajak, mendorong, membimbing, menggerakkan dan mengkoordinasikan staf pendidikan lainnya ke arah peningkatan mutu pendidikan. Pemimpin Resmi, dimilki oleh orang yang menduduki posisi dalam struktur pendidikan. Pemimpin tidak resmi, bisa dimilki oleh setiap orang yang memberikan araha kepada perbaikan pendidikan
7.      Model-model kepemimpinan dalam pendidikan
Ø  Kepemimpinan Visioner
Lee Roy Beach (1993:50) mendefinisikan visi sebagai berikut :
Vision defines the ideal fiture, perhaps implying retention of the current cultura and the activities, or perhaps implying change.
Visi menggambarkan masa depan yang ideal, barangkali menyiratkan ingatan budaya yang sekarang dan aktivitas, atau barangkali menyiratkan perubahan
Terbentuknya visi dipengaruhi oleh pengalaman hidup, pendidikan, pengalaman professional, interaksi da komunikasi, penemuan keilmuan serta kegiatan intelektual yang membentuk pola piker tertentu (Gaffar, 1994 : 56)
Kepemimpinan yang relevan dengan tuntutan “school based management”. Kepemimpinan ini yang difokuskan pada rekayasa masa depan yang penuh tantangan, menjadi agen perubahan (agen of change) yang unggul dan menjadi penentu arah organisasi yang tahu prioritas, menjadi pelatih yang provisional dan menjadi pembimbing anggota lainnya.
Visioner Leadership didasarkan pada tuntutan perubahan zaman yang menuntut dikembangkannya secara intensif peran pendidikan dalam menciptaka sumber daya menusia yang handal.Untuk menjadi pemimpin yang Visioner, maka seseorang harus, Memahami konsep visi dan Memahami karakteristik dan unsur visi.
                                i.            Karakter visi antara lain:
v  Memperjelas arah dan tujuan, mudah dimengerti dan diartikulasi
v  Mencerminkan cita-cita yang tinggi dan menetapka  standart of excellence
v  Menembuhkan inspirasi, semanngat, kegairahan, dan komitmen
v  Menciptakan makna bagi anggota oeganisasi
v  Merefleksikan keunikan, atau keistimewaan organisasi, dst
v  Memahami tujuan visi

                              ii.            Tujuan visi antara lain :
Ø  Memperjelas arah umum perubahan kebijakan organisasi
Ø  Memotivasi karyawa kea rah yang baik
Ø  Membantu proses mengkoordinasi tindakan-tindakan tertentu orang-orang yang berbeda

                            iii.            Langkah – langkah menjadi Visionary Leadership
ü  Penciptaan Visi, dari hasil kreatifitas pikir pemimpin berupa ide-ide ideal tentang cita-cita di masa depan.
ü  Perumusan Visi
ü  Transformasi Visi, Kemampuan membangun kepercayaan
ü  Impelemntasi Visi, Kemampuan pemimpin dalam menjabarkan dan menterjemahkan visi ke dalam tindakan.
Menjadi Seorang pemimpin yang Visioner dalam Menghasilkan Produktivitas Pendidikan, yaitu:
a.       Berusaha merekayasa masa depan untuk menciptakan pendidikan yang produktif
b.      Menjadikan dirinya sebagai agen perubahan
c.       Memposisikan sebagai penentu arah organisasi
d.      Pelatih atau pembimbing yang professional
e.       Mampu menampilkan kekuatan pengetahuan berdasarkan pengalaman profesional dan pendidikannya

Ø  Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional dibangun dari dua kata :
ü  Kepemimpinan (leadership)
Setiap tindakan yang dilakukan oleh eseorang untuk mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan.
ü  Transformasional (transformational)
Mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda.
Kepemimpinan Transformasional diukur dalam hubungannya dengan efek pemimpin tersebut terhadap para pengikutnya.
Dapat dikatakan bahwa seorang kepala sekolah menerapkan teoti Kepemimpinan Transformasional jika dia mampu mengubah energy sumber-sumber daya baik manusia maupun non manusia untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah seperti yang dikemukakan oleh Sudarwan Danim (2003 : 54)
Model kepemimpinan transformasial perlu diterapkan dalam dunia pendidikan, karena merupakan salah satu solusi krisis kepemimpinan terutama dalam bidang pendidikan.  Olga Epitropika (2001:1) mengemukakan 6 hal mengapa kepemimpinan transformasial penting bagi suatu organisasi, sebagai berikut:
1        Secara signifikan meningkatkan kinerja organisasi.
2        Secara positif dihubungkan dengan orientasi pemasaran jangka panjang dan kepuasan pelanggan.
3        Membangkitkan komitmen para anggota terhadap organisasi.
4        Meningkatkan kepercayaan pekerja dalam manajemen dan perilaku keseharian organisasi.
5        Meningkatkan kepuasan bekerja melalui pekerjaan dan pemimpin.
6        Mengurangi stress para pekerja dan meningkatkan kesejahteraan.
Implementasi model kepemimpinan transformasional falam organisasi / intstansi pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
ü  Mengacu pada nilai – nilai agama yang ada dalam organisasi / instansi atau bahkan suatu negara.
ü  Disesuaikan dengan nilai – nilai yang terkandung dalam sistem organisasi atau instansi tersebut.
ü  Menggali budaya yang ada dalam organisasi tersebut.
ü  Karena sistem pendidikan merupakan suatu sub sistem maka harus memperhatikan sistem yang lebih besar yang ada di atasnya seperti sistem suatu negara.
Kepemimpinan transformasional hampir sama dengan kepemimpinan transforming. Burns membatasi kepemimpinan yang mentransformasi kepada para pemimpin yang selalu mendapat pencerahan(enlightened) yang menunjuk kepada nilai – nilai moral yang positif dan kebutuhan – kebutuhan tingkat yang lebih tinggi dari para pengikutnya.bagi Bass,seorang pemimpin yang mengaktifkan motivasi pengikut dan meningkatkan komitmennya adalah transformasional, tidak memperhatikan apakan memiliki efek yang menguntungkan untuk pengikutnya atau tidak. Jadi, dengan demikian kepemimpinan transforming merujuk pada pencerahan yang memperhatikan kepemimpinan nilai – nilai moral positif dan kebutuhan – kebutuhan di tingkat lebih tinggi dari para pengikutnya, sedangkan kepemimpinan transformasional tanpa memperhatikan efeknya terhadap pengikutnya atau mengesampingkan nilai – nilai moral yang positif.
Model kepemimpinan lain yang perlu diperhatikan sebagai kritisi terhadap kepemimpinan transformasional adalah kepemimpnan amanah. Kepemimpinan amanah adalah kepemimpinan yang dilandasi dengan iman dalam rangkan mencapai tingkat ketaqwaan kepada Allah SWT.Model kepemimpinan ini selalu memikirkan keadaan umatnya dan jauh dari memikirkan kepentingan pribadi atau golongannya.Pemimpin selalu berhati – hati dalam menjaga keimanannya untuk memperoleh derajat taqwa disisi Allah SWT (Ash Shalabi, 2003).

















PENUTUP
1.      Kesimpulan
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Fungsi kepemimpinan pendidikan adalah untuk membina persaudaraan dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan , mengembangkan, dan mempertahankan eksistensi organisasi. Tipe-tipe kepemimpinan pendidikan antara lain otoriter, Laissez-faire, Demokratis, dan Pseudo-demokratis.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain keterampilan dalam memimpin, dalam hubungan insane, dan dalam menilai. Pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan pendidikan antar lain pemdekatam sifat, keperilakuan, dan pendekatam situasi.
Pemimpinan pendidikan adalah orang yang memilki kelebihan untuk mempengaruhi, mengajak, mendorong, membimbing, menggerakkan dan mengkoordinasikan staf pendidikan lainnya ke arah peningkatan mutu pendidikan.Model-model kepemimpinan dalam pendidikan antara lain kepemimpinan visioner dan kepemimpinan transformasional.
Dengan demikian untuk memahami konsepsi kepemimpinan sebagai proses membutuhkan pemahaman peminpin, pengikut dan situasi dalam rangka meningkatkan efektivitas pribadi melalui usaha membangun kredibilitas, kebiasaan dan proaktivitas dalam usaha mewujudkan kepemimpinan yang efektif sebagai suatu pemahaman kedalam konsepsi proses bukan posisi.





DAFTAR PUSTAKA

Bernardine R. Wirjana, M.S.W. & Prof. Dr. Susilo Supardo, M.Hum. 2002, Kepemimpinan, (Dasar-dasar dan Pengembangannya) ANDI, Yogyakarta.
Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari, 1995, Kepemimpinan Yang Efektif, UGM. Cet. II, Yogyakarta.
Heijrachman R & Suad Husnan.(1997). Manajemen Personalia.Yogyakarta.
I. G. Wursanto. (1989). Manajemen Kepegawaian, Yogyakarta, Kanisius
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka,1988.
Madhi, Jamal, Menjadi Pemimpin Yang Efektif dan Berpengaruh, Bandung; Syaamil Cipta Media, 2001
Siagian, Sondang P., Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta; Rineka Cipta, 1991.
Sujak, Agi, Kepemimpinan Manajer; Eksistensinya Dalam Prilaku Organisasi, Jakarta; Rajawali 1990.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta

1 komentar: