MAKALAH
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Adsministrasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs.
Nur Munajat M.Si
Disusun Oleh :
Guntur Satria Jati
(11410058) / PAI C
KELOMPOK
5
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pendidikan merupakan
faktor utama dalam
pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan
sangat berperan dalam membentuk
baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Sekolah sebagai organisasi, di dalamnya
terhimpun unsur-unsur yang masing-masing baik secara perseorangan maupun
kelompok melakukan hubungan keja sama untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur yang
dimaksud, tidak lain
adalah sumber daya manusia yang
terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta didik
atau siswa, dan orang tua
siswa.Kepemimpinan telah digambarkan sebagai penyelesaian pekerjaan
melalui orang atau kelompok dan kinerja manajer akan tergantung pada
kemampuannya sebagai manajer. Hal ini berarti mampu mempengaruhi terhadap orang
atau kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan bersama
Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang
diberi tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab
atas tercapainya tujuan
sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dan
inovator di sekolah. Oleh
sebab itu, kualitas kepemimpinan
kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. Kemampuan
profesional kepala sekolah
sebagai pemimpin pendidikan yaitu bertanggung jawab dalam menciptakan
suatu situasi belajar mengajar yang
kondusif, sehingga guru-guru dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik dapat belajar
dengan tenang. Disamping
itu kepala sekolah dituntut untuk dapat bekerja sama dengan bawahannya,
dalam hal ini guru.
Kepala
sekolah adalah pengelola
pendidikan di sekolah secara keseluruhan, dan kepala sekolah adalah
pemimpin formal pendidikan di
sekolahnya. Dalam suatu lingkungan pendidikan di sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan
memberdayakan guru-guru agar
terus meningkatkan kemampuan kerjanya. Keberhasilan suatu
sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan
efektivitas penampilan seorang kepala sekolah.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan
masalah yang berkaitan dengan Kepemimpinan Pendidikan antara lain :
Ø Apa
pengertian dari kepemimpinan pendidikan
Ø Apa
fungsi kepemimpinan pendidikan
Ø Apasajakah
tipe-tipe kepemimpinan pendidikan
Ø Apasajakah
keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
Ø Apasajakah
pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan pendidikan
Ø Apa
pengertian dari pemimpinan pendidikan
Ø Apasajakah
model-model kepemimpinan dalam pendidikan
3.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah Kepemimpinan Pendidikan
yaitu untuk mengetahui :
v Pengertian
dari kepemimpinan pendidikan
v Fungsi
kepemimpinan pendidikan
v Tipe-tipe
kepemimpinan pendidikan
v Keterampilan
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
v Pendekatan
dalam mempelajari kepemimpinan pendidikan
v Pengertian
dari pemimpinan pendidikan
v Model-model
kepemimpinan dalam pendidikan
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan secara umum didefinisikan sebagai
kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi,
mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan orang atau kelompok
agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya terbuat sesuatu yang dapat
membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Menurut para
ahli sebagai berikut:
Drs. Ngalim Purwanto berpendapat bahwa Kepemimpinan
adalah tindakan/perbuatan di antara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan
baik orang seorang maupun kelompok maju ke arah tujuan-tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan
pencapaian tujuan (Ralp M.Stogdill)
Kepemimpinan dalam organisasi berarti penggunaan
kekuasaan dan pembuatan keputusan-keputusan. (Robert Dubin)
Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompokyang
memberikan tugas pengarahan dan pengorganisasaian yang relevan dengan
kegiatan-kegiatan kelompok (Fred E.Fiedler)
George R. Terry (1977 : 410 – 411), yang mengatakan
bahwa:“Leadership is the relationship in which one person or the leader,
influence other to work together willingly on related task to attain that which
the leader desires”
Andrew Sikula (1992 : 117), yang mengatakan
bahwa:“Leadership in an administration process that involves directing the
affairs and actions of others”.
Jadi, Kepemimpinan Pendidikan adalah kemampuan untuk
menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
2.
Fungsi
Kepemimpinan Pendidikan
Fungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok
untuk belajar memutuskan dan bekerja, antara lain :
·
Pemimpin membantu
terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan penuh rasa kebebasan
·
Pemimpin membantu
kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memberikan rangsangan
dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan memjelaskan tujuan
·
Pemimpin membantu
kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam
menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling
efektif dan efisien
·
Pemimpin
bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok
·
Pemimpin bertanggung
jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi
3. Tipe Kepemimpinan
Pendidikan :
a.
Tipe
Otoriter / Tipe authoritarian
Seperti
yang kita ketahui, bahwa kekuasaan otoriter gaya kepemimpinan berdasarkan pada
kekuasaan yang mutlak dan penuh. Dalam kepemimpunan yang otoriter, pemimpin bertindak
sebagai diktator terhadap anggota kelompok.Artinya segala ketentuan dan
keputusan berada di tangan si pemimpin. David Krech, Richard S. Crutchfield,
Egerton L. Ballachey, menggambarkan mengenai kepemimpinan ini: bahwa dalam
suatu kelompok yang sangat kecil, antara pemimpin dan pengikut terjadi kontak
pribadi karena komunikasi berlangsung secara interpersonal, namun ketika
kelompok menjadi besar, maka hubungan antara pemimpin menjadi semakin jauh dan
melalui peringkat peringkat.
b.
Tipe
Laissez-faire / Kepemimpinan Bebas
Pemimpin
tidak memberikan kepemimpinannya, melainkan membiarkan bawahannya berbuat
sekehendaknya.Keberhasilan lembaga ditenukan atas kesadaran dan dedikasi
anggota kelompok.Struktur organisasinya kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa
rencana dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
c.
Tipe
Demokratis
Yang
dimaksud dengan tipe kepemimpinan demokratis adalah gaya atau cara memimpin
yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara demokratis.
Tipe yang demokratis seperti ini misalnya saja si pemimpin memberikan kebebasan
dan keleluasaan kepada para bawahan dan pengikutnya untuk mengemukakan
pendapatnya, saran dan kritikkannya dan selalu berpegang pada nilai-nilai
demokrasi pada umumnya.Pemimpin berusaha menstimulus anggotanya agar bekerja
secara produktif untuk mencapai tujuan bersama.Pemimpin selalu berpangkal pada
kepentingan dan kebutuhan anggotanya.
d.
Tipe
Pseudo-demokratis / demokratis semu / manipulasi demokratik
Pemimpin
hanya tampaknya saja demokratis, namun sebenarnya dia bersikap otokratis.
4.
Ketempilan
yang Harus Dimiliki Pemimpin
ü Keterampilan dalam
memimpin
Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan,
memiliki keterampilan memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin
yang baik. Untuk itu harus memiliki kemampuan bagaimana caranya: menyusun
rencana bersama, mengajak anggotanya berpartisipasi, memberi bantuan kepada
anggota kelompok,memupuk moral kelompok, bersama-sama membuat keputusan.
Pemimpin tidak hanya tahu, tetapi harus dapat melaksanakan.
ü Keterampilan dalam
hubungan insani
Hubungan insane merupakan hubungan antar manusia.Ada
dua jenis hubungan yaitu Hubungan karna tugas resmi dan Hubungan kekeluargaan.
ü Keterampilan dalam
proses kelompok
Maksud utama adalah meningkatkan partisipasi anggota
kelompok sehingga dapat mengefektifkan potensi. Pemimpin
sebagai penengah , pendamai, dan bukan menjadi hakim.
ü Keterampilan dalam
proses administrasi personil
Kegiatan ini mencangkup segala usaha yang
menggunakan keahlian yang dimiliki petugas secara efektif.Kegiatannya meliputi
seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan, orientasi, pengawasan, bimbingan,
dan pengembanganserta kesejahteraan.
ü Keterampilan dalam
menilai
Merupakan usaha untuk mengetahui sejauh mana tujuan
sudah tercapai. Teknik dan prosedur evaluasi yaitu menentukan tujuan penilaian,
menetapkan norma / ukuran yang akan dinilai, mengumpulkan data-data, pengolahan
data, menyimpulkan hasil penilaian.
5.
Pendekatan
dalam mempelajari Kepemimpinan Pendidikan
a) Tiga
keterampilan/skills yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin (Kazt) :
Ø Human
Relatian Skill, yaitu Kemampuan berhubungan dengan bawahan
Ø Technical
Skill, yaitu Kemampuan menerapkan ilmunya ke dalam pelaksanaan (operasional)
Ø Conceptional
Skill, yaitu Kemampuan dalam melihat sesuatu sacara keseluruhan yang kemudian
dapat merumuskannya. Seperti dalam mengamibil keputusan, membentuk kebijakan,
dll. Kemampuan ini juga disebut Managerial Skill
b) Pendekatan Sifat
(Traits Aproach)
Pendekatan yang didasari asumsi bahwa kondisi fisik
dan karakteristik pribadi adalah penting bagi kesuksesan pemimpin.
c)
Pendekatan
keperilakuan (Behavioral Aproach)
Pendekatan yang memandang kepemimpinan dapat
dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan sifat-sifatnya.Studi ini melihat
dan mengidentifikasi perilaku yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya dalam
mempengaruhi anggota-anggota kelompoknya.Pendekatan ini menitikberatkan pandangannya
pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu Fungsi-fungsi
kepemimpinan dan Gaya-gaya kepemimpinan.
Gaya-gaya kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai
gaya yang berorientasi pada tugas (task oriented) dan gaya yang berorientasi
dengan bawahannya (employee oriented).
Contoh
Teori yang termasuk dalam pendekatan keperilakuan antara lain :
v Studi
Kepemimpinan Ohio State University
Studi ini dilakukan di Ohio State Universty oleh
Hemphil dan Coons, dan kemudian dilanjutkan oleh Halpin dan Winer.Studi ini
melihat kepemimpinan itu atas dua dimensi perilaku pemimpin :
ü Initiating
Structure (Struktur Tugas)
Merupakan cara
pemimpin melukiskan hubungannya dengan bawahan dalam usaha menetapkan pola
organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang dipakai dalam
organisasi
ü Consideration
(tenggang rasa)
Merupakan
perilaku saling menghargai dan persahabatan antara pemimpin dengan bawahannya.
d)
Pendekatan
Kontingensi / Situasi
Model ini banyak melahirkan beberapa model
kepemimpinan, diantaranya:
ü Model Kepemimpinan
Kontingensi ( Dikembangkan oleh Fred.E. Fiedlr )
Seorang
pemimpin akan sukses bila menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda.
ü Model Kepemimpinan Tiga
Dimensi ( Dikemukakan oleh Williaw J. Reddin )
Model
ini dinamakan “Three DImentional Model” karena dalam pendekatannya menggunakan
tiga kelompok gaya (Gaya dasar, Gaya Efektif, Gaya tidak efektif).
ü Teori Kepemimpinan
Situasional( Dikembangkan oleh Paul Hersey dan Keneth H.Blanchard. M ).
Pemimpin
yang efektif tergantung pada taraf kematangan pengikut dan kemampuan pemimpin
untuk menyesuaikan orientasinya, baik orientasi tugas ataupun hubungan antar
manusia.
Ada
empat gaya kepemimpinan:
Ø Telling,
perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan hubungan rendah
Ø Selling,
perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan hubungan tinggi
Ø Participating,
perilaku pemimpin dengan tugas rendah dan hubungan tinggi
Ø Delegating,
perilaku pemimpin dengan rendah tinggi dan hubungan rendah
6.
Pemimpin
Pendidikan
Yang disebut pemimpin pendidikan adalah orang yang
memilki kelebihan untuk mempengaruhi, mengajak, mendorong, membimbing,
menggerakkan dan mengkoordinasikan staf pendidikan lainnya ke arah peningkatan
mutu pendidikan. Pemimpin Resmi, dimilki oleh orang yang menduduki posisi dalam
struktur pendidikan. Pemimpin tidak resmi, bisa dimilki oleh setiap orang yang
memberikan araha kepada perbaikan pendidikan
7.
Model-model
kepemimpinan dalam pendidikan
Ø Kepemimpinan Visioner
Lee Roy Beach (1993:50) mendefinisikan visi sebagai
berikut :
Vision
defines the ideal fiture, perhaps implying retention of the current cultura and
the activities, or perhaps implying change.
Visi
menggambarkan masa depan yang ideal, barangkali menyiratkan ingatan budaya yang
sekarang dan aktivitas, atau barangkali menyiratkan perubahan
Terbentuknya visi dipengaruhi oleh pengalaman hidup,
pendidikan, pengalaman professional, interaksi da komunikasi, penemuan keilmuan
serta kegiatan intelektual yang membentuk pola piker tertentu (Gaffar, 1994 :
56)
Kepemimpinan yang relevan dengan tuntutan “school
based management”. Kepemimpinan ini yang difokuskan pada rekayasa masa depan
yang penuh tantangan, menjadi agen perubahan (agen of change) yang unggul dan
menjadi penentu arah organisasi yang tahu prioritas, menjadi pelatih yang
provisional dan menjadi pembimbing anggota lainnya.
Visioner Leadership didasarkan pada tuntutan
perubahan zaman yang menuntut dikembangkannya secara intensif peran pendidikan
dalam menciptaka sumber daya menusia yang handal.Untuk menjadi pemimpin yang Visioner,
maka seseorang harus, Memahami konsep
visi dan Memahami karakteristik dan unsur visi.
i.
Karakter visi antara
lain:
v Memperjelas
arah dan tujuan, mudah dimengerti dan diartikulasi
v Mencerminkan
cita-cita yang tinggi dan menetapka
standart of excellence
v Menembuhkan
inspirasi, semanngat, kegairahan, dan komitmen
v Menciptakan
makna bagi anggota oeganisasi
v Merefleksikan
keunikan, atau keistimewaan organisasi, dst
v Memahami
tujuan visi
ii.
Tujuan visi antara lain
:
Ø Memperjelas
arah umum perubahan kebijakan organisasi
Ø Memotivasi
karyawa kea rah yang baik
Ø Membantu
proses mengkoordinasi tindakan-tindakan tertentu orang-orang yang berbeda
iii.
Langkah – langkah
menjadi Visionary Leadership
ü Penciptaan
Visi, dari hasil kreatifitas pikir pemimpin berupa ide-ide ideal tentang
cita-cita di masa depan.
ü Perumusan
Visi
ü Transformasi
Visi, Kemampuan membangun kepercayaan
ü Impelemntasi
Visi, Kemampuan pemimpin dalam menjabarkan dan menterjemahkan visi ke dalam
tindakan.
Menjadi Seorang pemimpin yang Visioner dalam
Menghasilkan Produktivitas Pendidikan, yaitu:
a. Berusaha
merekayasa masa depan untuk menciptakan pendidikan yang produktif
b. Menjadikan
dirinya sebagai agen perubahan
c. Memposisikan
sebagai penentu arah organisasi
d. Pelatih
atau pembimbing yang professional
e. Mampu
menampilkan kekuatan pengetahuan berdasarkan pengalaman profesional dan
pendidikannya
Ø Kepemimpinan
Transformasional
Kepemimpinan transformasional dibangun dari dua kata
:
ü Kepemimpinan
(leadership)
Setiap
tindakan yang dilakukan oleh eseorang untuk mengkoordinasikan, mengarahkan, dan
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan.
ü Transformasional
(transformational)
Mengubah
sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda.
Kepemimpinan Transformasional diukur dalam
hubungannya dengan efek pemimpin tersebut terhadap para pengikutnya.
Dapat dikatakan bahwa seorang kepala sekolah
menerapkan teoti Kepemimpinan Transformasional jika dia mampu mengubah energy
sumber-sumber daya baik manusia maupun non manusia untuk mencapai tujuan-tujuan
sekolah seperti yang dikemukakan oleh Sudarwan Danim (2003 : 54)
Model kepemimpinan transformasial perlu diterapkan
dalam dunia pendidikan, karena merupakan salah satu solusi krisis kepemimpinan
terutama dalam bidang pendidikan. Olga
Epitropika (2001:1) mengemukakan 6 hal mengapa kepemimpinan transformasial
penting bagi suatu organisasi, sebagai berikut:
1
Secara signifikan
meningkatkan kinerja organisasi.
2
Secara positif
dihubungkan dengan orientasi pemasaran jangka panjang dan kepuasan pelanggan.
3
Membangkitkan komitmen
para anggota terhadap organisasi.
4
Meningkatkan
kepercayaan pekerja dalam manajemen dan perilaku keseharian organisasi.
5
Meningkatkan kepuasan bekerja
melalui pekerjaan dan pemimpin.
6
Mengurangi stress para
pekerja dan meningkatkan kesejahteraan.
Implementasi model kepemimpinan transformasional
falam organisasi / intstansi pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut.
ü Mengacu
pada nilai – nilai agama yang ada dalam organisasi / instansi atau bahkan suatu
negara.
ü Disesuaikan
dengan nilai – nilai yang terkandung dalam sistem organisasi atau instansi
tersebut.
ü Menggali
budaya yang ada dalam organisasi tersebut.
ü Karena
sistem pendidikan merupakan suatu sub sistem maka harus memperhatikan sistem
yang lebih besar yang ada di atasnya seperti sistem suatu negara.
Kepemimpinan transformasional hampir sama dengan
kepemimpinan transforming. Burns membatasi kepemimpinan yang mentransformasi
kepada para pemimpin yang selalu mendapat pencerahan(enlightened) yang menunjuk
kepada nilai – nilai moral yang positif dan kebutuhan – kebutuhan tingkat yang
lebih tinggi dari para pengikutnya.bagi Bass,seorang pemimpin yang mengaktifkan
motivasi pengikut dan meningkatkan komitmennya adalah transformasional, tidak
memperhatikan apakan memiliki efek yang menguntungkan untuk pengikutnya atau
tidak. Jadi, dengan demikian kepemimpinan transforming merujuk pada pencerahan
yang memperhatikan kepemimpinan nilai – nilai moral positif dan kebutuhan –
kebutuhan di tingkat lebih tinggi dari para pengikutnya, sedangkan kepemimpinan
transformasional tanpa memperhatikan efeknya terhadap pengikutnya atau
mengesampingkan nilai – nilai moral yang positif.
Model kepemimpinan lain yang perlu diperhatikan
sebagai kritisi terhadap kepemimpinan transformasional adalah kepemimpnan
amanah. Kepemimpinan amanah adalah kepemimpinan yang dilandasi dengan iman
dalam rangkan mencapai tingkat ketaqwaan kepada Allah SWT.Model kepemimpinan
ini selalu memikirkan keadaan umatnya dan jauh dari memikirkan kepentingan
pribadi atau golongannya.Pemimpin selalu berhati – hati dalam menjaga
keimanannya untuk memperoleh derajat taqwa disisi Allah SWT (Ash Shalabi, 2003).
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk
menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Fungsi kepemimpinan pendidikan adalah untuk membina
persaudaraan dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan , mengembangkan,
dan mempertahankan eksistensi organisasi. Tipe-tipe kepemimpinan pendidikan
antara lain otoriter, Laissez-faire, Demokratis, dan Pseudo-demokratis.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin antara lain keterampilan dalam memimpin, dalam hubungan insane, dan
dalam menilai. Pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan pendidikan antar lain
pemdekatam sifat, keperilakuan, dan pendekatam situasi.
Pemimpinan pendidikan adalah orang yang memilki
kelebihan untuk mempengaruhi, mengajak, mendorong, membimbing, menggerakkan dan
mengkoordinasikan staf pendidikan lainnya ke arah peningkatan mutu pendidikan.Model-model
kepemimpinan dalam pendidikan antara lain kepemimpinan visioner dan
kepemimpinan transformasional.
Dengan demikian untuk memahami konsepsi kepemimpinan
sebagai proses membutuhkan pemahaman peminpin, pengikut dan situasi dalam
rangka meningkatkan efektivitas pribadi melalui usaha membangun kredibilitas,
kebiasaan dan proaktivitas dalam usaha mewujudkan kepemimpinan yang efektif
sebagai suatu pemahaman kedalam konsepsi proses bukan posisi.
DAFTAR PUSTAKA
Bernardine
R. Wirjana, M.S.W. & Prof. Dr. Susilo Supardo, M.Hum. 2002, Kepemimpinan,
(Dasar-dasar dan Pengembangannya) ANDI, Yogyakarta.
Hadari
Nawawi dan M. Martini Hadari, 1995, Kepemimpinan Yang Efektif, UGM. Cet. II,
Yogyakarta.
Heijrachman
R & Suad Husnan.(1997). Manajemen Personalia.Yogyakarta.
I.
G. Wursanto. (1989). Manajemen Kepegawaian, Yogyakarta, Kanisius
Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka,1988.
Madhi,
Jamal, Menjadi Pemimpin Yang Efektif dan Berpengaruh, Bandung; Syaamil Cipta
Media, 2001
Siagian,
Sondang P., Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta; Rineka Cipta, 1991.
Sujak,
Agi, Kepemimpinan Manajer; Eksistensinya Dalam Prilaku Organisasi, Jakarta;
Rajawali 1990.
Tim
Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Terimakasih ilmunya kak👍🏻✨
BalasHapus